March 1, 2017

Siklus pengembangan perangkat lunak, perbedaan RPL dan computer science, dan kegagalan pengembangan perangkat lunak

Dalam pengembangan perangkat lunak ada siklus yang harus diperhatikan. Sebutkan dan jelaskan siklus yang dimaksud!

Siklus pengembangan perangkat lunak atau sering disebut juga dengan siklus hidup perangkat lunak adalah periode waktu yang diawali dengan keputusan untuk mengembangkan produk perangkat lunak dan berakhir setelah perangkat lunak diserahkan. Umumnya siklus pengembangan ini terdiri dari :
a) Fase Perencanaan, yang meliputi:

  • Perkiraan ukuran ukuran software yang akan akan dibuat.
  • Perkiraan usaha dan durasi pengerjaan diantaranya jumlah orangyang mengerjakan, waktu yang akan dihabiskan dalam pengerjaan, dan biaya yang akan dihabiskan.
  • Menentukan metodologi atau metode atau model apa yang akan digunakan. Misalnya yang Heavyweight seperti Model Air Terjun (Waterfall) dan RUP (Rational Unified Process) atau yang Lightweight seperti Agile dan XP (Extreme Programming).
  • Mendefinisikan aturan manajemen, meliputi komunikasi, penyimpanan dokumen, aturan rilis, dan prosedur perubahan manajemen.
  • Mengidentifikasi resiko
  • Menyusun anggota tim

b) Fase Analisa, yang meliputi :

  • Memahami tentang software yang akan dibuat yaitu dengan cara berdiskusi dengan SME (Subject Matter Expert) juga dengan User atau yang akan memakai.
  • Verifikasi kebutuhan dengan cara review hasil analisa dan membuat prototype.
  • Mendapatkan komitmen dapat berupa penandatanganan persetujuan atau yang lainnya.
  • Analisa kebutuhan dan spesifikasi yang baik.

c) Fase Desain, yang meliputi :

  • Desain tampilan akhir, baik itu warna, huruf, maupun efek-efek khusus.
  • Memilih teknologi dan framework , seperti kemudahan, kecepatan, fitur, dan system operasi.
  • Menentukan partisi sistem, berupa komponen dan plugin.
  • Menentukan skema database.

d) Fase Coding, yang meliputi :

  • Persiapan development/pengembangan.
  • Kebijakan coding, baik coding standart ataupun quality standart.
  • Pengukuran kualitas kode, meliputi keterikatan (coupling), kompleksitas, kemudahan pengembangan (extensibility), kesesuaian dengan best-practices, dan kecukupan jumlah test vs jumlah kode.
  • Jenis test yang dilakukan programmer, seperti Unit Test : method/function, Coverage Test : kecukupan unit test, Code Review : praktek coding, Integration Test : interaksi dengan sistem lain (database, mail, aplikasi lain), Performance Test : waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan fitur tertentu, Stress Test : perilaku fitur bila dihadapkan dengan request yang banyak.

e) Fase Testing, terdiri dari :

  • Internal Testing: dilakukan oleh project team.
  • User Testing: dilakukan oleh customer.

f) Fase Implementasi
Berupa melaksanakan eksekusi atau praktek dari rencana, metode, atau desain dalam pengembangan perangkat lunak. Pada tahap ini dilakukan kerja untuk membangun perangkat lunak berdasarkan analisa dan pemodelan yang telah dilakukan. Kegiatannya antara lain User Training, Administrator Training, Migrasi Data (kalau ada), Cut off sistem/proses lama

g) Fase Pemeliharaan
Perangkat lunak akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan. Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan, karena perangkat lunak harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan-perubahan di dalam lingkungan eksternalnya, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja. Pemeliharaan perangkat lunak mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi. Pemeliharaan dapat berupa perbaikan bug yang tersisa, penambahan fitur, dan perubahan fitur.


Mengapa perlu perangkat lunak yang dikembangkan perlu validasi?

Perangkat lunak yang dikembangkan perlu divalidasi karena validasi mengacu pada serangkaian aktivitas untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan konsumen.Validasi dilakukan setelah perangkat lunak selesai dirangkai sebagai suatu kesatuan dan semua kesalahan interfacing telah ditemukan dan dikoreksi. Validasi dikatakan berhasil jika perangkat lunak berfungsi sesuai dengan kebutuhan konsumen. Validasi dilakukan untuk memastikan apakah semua persyaratan fungsional telah dipenuhi, semua persyaratan kinerja tercapai, semua dokumentasi telah benar, dan persyaratan lainnya (transportabilitas, kompatibilitas, kemampuan pulih dari kesalahan, dan maintainabilitas) dipenuhi.


Apa perbedaan antara RPL dengan computer science?

RPL berbeda dengan Computer Science karena :

  1. RPL berhubungan dengan praktek dalam memproduksi perangkat lunak. RPL lebih mendalami cara-cara pengembangan perangkat lunak mulai dari pembuatan, pemeliharaan, mengorganisasi pengembangan perangkat lunak, dan manajemen kualitas. RPL juga bisa disebut sebagai penerapan suatu pendekatan yang sistematis, disiplin dan terkuantifikasi atas pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan perangkat lunak, serta studi atas pendekatan-pendekatan ini, yaitu penerapan pendekatan engineering atas perangkat lunak.
  2. Computer Science merupakan teori-teori dan dasar-dasar dari ilmu yang mempelajari tentang komputasi, perangkat keras dan juga perangkat lunak. Computer Science mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan komputer seperti analisis abstrak algoritma, bahasa pemrograman, perangkat lunak, dan juga perangkat keras. 


Sebutkan contoh akibat adanya kegagalan dalam pengembangan perangkat lunak!

Pada tahun 1960-an hingga 1980-an, banyak masalah yang ditemukan para praktisi pengembangan perangkat lunak. Banyak projek yang gagal, hingga masa ini disebut sebagai krisis perangkat lunak. Kasus kegagalan pengembangan perangkat lunak terjadi mulai dari projek yang melebihi anggaran, hingga kasus yang mengakibatkan kerusakan fisik dan kematian. Salah satu kasus yang terkenal antara lain meledaknya roket Ariane akibat kegagalan perangkat lunak.

Pengertian, Fungsi, Peran, Sarana, Prinsip, dan Etika Manajemen

Pengertian Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan fungsi-fungsi manajemen seperti merencanakan, mengorganisasikan, meminpin, dan mengendaklilan. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Definisi manajemen menurut beberapa para ahli yaitu :
  1. Marry Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
  2. Ricki W.Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanakan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai secuai dengan sasaran, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksnakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Perkembangan manajemen terbesar pada abad ke-18, yaitu oleh :
  1. Adam Smith (Bapak Ekonomi) yang merumuskan Manajemen Modern dengan tekniknya membagi pekerjaan (Division of Labor/Divition of Work) hasil produknya lebih besar.
  2. Henry Fayol dan Mark Weber dengan lima fungsi manajemen dan teknik birokrasi yaitu ada pemimpin dalam setiap bagian (jenjang pekerjaan).
  3. Peter Ferdinand Drucker (Penulis, Konsultan Manajemen, Ekolog Sosial) sering disebut sebagai Bapak Manajemen Modern, karena dalam ratusan artikel ilmiah dan buku-bukunya menjelaskan bagaimana manusia diorganisir pada setiap sektor masyarakat-bisnis, pemerintah, maupun orgaisasi non-profit. Dia jugs memperkenalkan istilah “Pekerja Pikiran” (Knowledge Worker).


Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Prancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
  1. Perencanaan (Planning) - Perencanaan adalah pemikiran apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perancangan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana dipakai cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perancanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen kerena tanpa perancanaan, fungsi-fungsi lainnya tidak akan berjalan.
  2. Pengorganisasian (organizing) - Pengorganisasian dilakuakn dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan , siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tindakan mana keputusan harus diambil.
  3. Pengarahan (Directing) - Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
  4. Pengendalian (Controling) - Pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
  5. Laporan (Reporting) - Laporan adalah penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pimpinan yang lebih tinggi.
  6. Staf (Staffing) - Staf adalah suatu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya, sampai dengan usaha usaha agar setiap tenaga memberikan daya guna maksimal kepada organisasi.
  7. Aktualitas (Actualiting) - Aktualitas adalah bagaimana seseorang atau orang-orang yang ada dalam organisasi itu dapat bekerja sendiri tanpa diperintah, atau dalam hal ini disebut kesadaran diri.
  8. Evaluasi (Evaluating) - Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan atau keberhasilan sebuah organisasi serta menilai kelemahan juga kegagalan organisasi dalam menjalankan tujuan di awal.


Tingkatan Kepuasan

Seseorang ataupun orang-orang akan mau bekerja ketika ia mendapatkan kepuasan diri, diantaranya adalah :
  1. Kepuasan Fisik, misalkan mendapatkan uang/gaji untuk membeli sandang, pangan, membangun papan, dan lain-lain.
  2. Kepuasan Psikis (Kejiwaan), misalkan mendapatlkan citra diri dari prestasi yang diperoleh selama bekerja.
  3. Kepuasan Aktualiasai, misalkan bekerja guna mengumpulkan bekal untuk di alam sana salah satunya dengan mengabdi untuk masyarakat.

Tingkatan manajer

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoodinasikan kegiatan-kegiatan meraka guna mencapai sasaran organisasi.
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokkan menjadi manajer puncak, manajer tingkat, manajer menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dalam bentuk oiramida, dimana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
  1. Manajemen tingkat pertama (first-line manajemen) - Manajemen lini pertama dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertuugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Meraka sering disebut penyedia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
  2. Manajemen tingkat menengah (middle management) - Manajer ini mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah diantaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer devisi.
  3. Manajer puncak (top management) - Manajer puncak ini dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.


Peran Manajemen

Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokkan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok yaitu:
  1. Peran antar pribadi - Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
  2. Peran informasional - Meliputi peran manajer sebagai pembantu dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
  3. Peran pengambilan keputusan - Peran pengambilan keputusan meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.


Sarana Manajemen

Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu :
  1. Men (Orang) - Men ini merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia asalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan.
  2. Money (Uang) - Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicpai dari suatu organisasi.
  3. Machines (Mesin) - Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisien kerja.
  4. Material (Bahan) - Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/ materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidak da[at dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
  5. Method (Metode/Prosedur Kerja) - Metode adalah suatu tata cara kerja memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penepatan cara pelaksanan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peran utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
  6. Market (Pasar) - Pasar merupakan tempat dimana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh karena itu, perusahaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahan. Agar pasar dapat dilakukan maka kealitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

Prinsip Manajemen

Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:
  1. Pembagian kerja (Division of work)
  2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
  3. Disiplin (Discipline)
  4. Kesatuan perintah (Unity of command)
  5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
  6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
  7. Penggajian pegawai
  8. Pemusatan (Centralization)
  9. Hirarki (tingkatan)
  10. Ketertiban (Order)
  11. Keadilan dan kejujuran
  12. Stabilitas kondisi karyawan
  13. Prakarsa (Inisiative)
  14. Semangat kesatuan, semangat korps

Etika manajemen

Etika yaitu prinsif-prinsif dan nilai-nilai moral yang mengatur prilaku seseorang atau sebuah kelompok dalam hubungannya dengan apa yang benar atau yang salah. Etika maanajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaannya. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W.Griffin yaitu:

  1. Perilaku terhadap karyawan - Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta privasi dan respek. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran takut kehilangan pekerjaannya.
  2. Perilaku terhadap organisasi - Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan. Masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya. Misalnya, menerima suap. Sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain.
  3. Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya - Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.


Manajemen Diri (Self Management)

Pada dasarnya manajemen diri merupakan pengendalian diri terhadap pikiran, ucapan, dan perbuatan yang dilakukan, sehingga mendorong pada penghindaran diri terhadap hal-hal yang tidak baik dan peningkatan perbuatan yang baik dan benar. Manajemen diri juga menuju pada konsistensi dan keselarasan pikiran, ucapan dan perbuatan sehingga apa yang dipikirkan sama dan sejalan dengan apa yang diucapkan dan diperbuat.
Manajemen diri juga sering dikaitkan dengan cara mengatur waktu, agar dapat melaksanakan suatu pekerjaan yang telah direncanakan secara efektif. Agar dapat bekerja secara efektif, ada beberapa prinsip yang sebaiknya diperhatikan dalam manajemen waktu, yaitu :

  1. Rencana Rencana memberikan gambaran/petunjuk apa yang harus dilaksanakan dan waktu pengerjaannya.
  2. Fokus Fokus dalam bekerja membuat kita lebih produktif dan mengurangi beban stress. Maka dari itu kita harus membuat skala prioritas apabila menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam kurun waktu yang bersamaan.
  3. Hindari interupsi Minimalisasi interupsi sebisa mungkin, lakukan interupsi yang tidak bisa ditunda.
Dalam merumuskan tujuan ini bisa dalam bentuk harian, mingguan, bulanan, taunan,dan jangka panjang :
  1. Jangka panjang (cita – cita/visi dan sasaran/misi)
  2. Jangka menengah (keuntungan)
  3. Jangka pendek (harian, mingguan, bulanan, tahunan)
Pelaksanaan :
  1. Mencatat dan mengevaluasi kemajuan
  2. Memberi penguatan diri (Reinforcement)

Dalam memberikan penguatan terhadap diri sendiri bisa berupa material maupun moril dengan menunjukan kebanggaan pada diri sendiri.
  • Positif (Keberhasilan) - Dengan memberikan hadiah baik itu verbal (ucapan) maupun hadial material (uang)
  • Negatif (Kegagalan) - Jika terjadi kegagalan, kita harus dapat introspeksi diri untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan memberikan hukuman pada diri sendiri


Manajemen SDM

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
  1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection
  2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
  3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektifitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan organisasi satuan kerja yang efektif. Sasaran dari sumber daya manusia itu adalah peningkatan dari produktivitas sehingga perlu ditempatkan orang yang tepat pada tiap-tiap posisi sesuai dengan keahliannya.
Adapun fungsi dari sumber daya manusia adalah:
  1. Fungsi Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan perusahaan.(‘the right man in the right place’).
  2. Fungsi Pengembangan adalah proses peningkatan ketrampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan latihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
  3. Fungsi Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak lansung berbentuk uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab karyawan tersebut.
  4. Fungsi Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. Dimana pengintegrasian adalah hal yang penting dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua aspirasi/kepentingan yang bertolak belakang antara karyawan dan perusahaan.
Fungsi Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ).
Karakteristik individu :
Upaya manajer untuk memanajemen Sumber Daya Manusia yaitu dengan mengenali perbedaan individu staff dan diakomodasikan dalam pembagian kerja. Berikut ini adalah penjabaran masing-masing perbedaan masing-masing Individu :
1. Karakteristik Fisik
  • Tinggi badan
  • Berat badan
  • Volume suara
  • Ketahanan tubuh
  • Dll
2. Karakteristik Psikis
a. Kepribadian
  • Ektravert yaitu terbuka, mudah bergaul, periang, banyak bicara, fleksibel, dll
  • Introvert yaitu tertutup, sulit bergaul, pemurung, tidak cepat akrab, dll
b. Gaya Belajar
  • Auditori adalah gaya belajar dengan cara mendengar
  • Visual adalah gaya belajar dengan cara melihat
  • Kinestetik adalah gaya belajar dengan cara mengerjakan
  • Algoritmik adalah gaya belajar sesuai dengan pedoman dan taat pada aturan
  • Heuristik adalah gaya belajar dengan cara berfikir tepat
c. Gaya Kognitif
  • Bebas (Field Independent) adalah yang suka mandiri serta suka menganalisis
  • Terikat (Field Dependent) adalah yang suka berfikir global serta suka dibimbing, berbagi, dan sosial
d. Gaya Berfikir
  • Konvergen ( T ) adalah gaya berfikir yang cermat, linier, matematis, sedikit tahu sesuatu tapi mendalam
  • Divergen ( W ) adalah gaya berfikir yang luas, menyebar, banyak tahu tapi sedikit-sedikit/dangkal
e. Daya Adopsi
Kemampuan menerima inovasi/gagasan/kebaruan.
  • Adopter : paling cepat menerima adopsi (Pokoknya saya yang terbaru)
  • Mayoritas Awal (Early Mayority) : baru mencoba adopsi (Coba dulu saya ikut)
  • Mayoritas Akhir (Late Mayority) : lamban menerima adopsi (Pakai dulu saya menyusul)
  • Kelompok Laggard adalah yang paling sulit menerima adopsi/menolak (Apapun itu pokoknya tidak)
f. Ketahanmalangan
Kekuatan dalam menghadapi rintangan.
  • Climber adalah sikap maju terus/penjelajah/pendaki
  • Quitter adalah sikap yang mudah menyerah/penyerah
  • Camper adalah sikap suka menunggu/penunggu
g. Kecepatan respon
  • Impulsif artinya cepat merespon stimulus/terlalu cepat memberikan respon
  • Refleksif artinya lamban memberikan respon
h. Gaya Hidup
  • Algoritmik (Alur Kerja) yaitu taan azas, selalu tertata, menggunakan pedoman
  • Heuristik umumnya tidak rapi, punya target kerja

Aktivitas manajemen SDM :
Recruitment/Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan SDM oraganisasi atau perusahaan dan dilakukan guna menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada.
1. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dilakukan antara lain :
  • Pembentukan panitia
  • Penentuan formasi dan kualifikasi (persyaratan)
  • Pemberian informasi (pengumuman)
  • Pendaftaran calon
  • Seleksi (administrasi, akademik/kompetensi, psikologi)
  • Pengumuman hasil
2. Pembinaan/Pengurusan Staf
Pembinaan biasanya dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu :
  • Humanistik (Kemanusiaan), yaitu pembinaan dari kesadaran orang itu sendiri
  • Behavioristik (Tingkah Laku), yaitu pembinaan yang dilakukan dengan menerapkan aturan untuk dipatuhi
3. Mutasi (Pergeseran/Reposisi)
Biasanya dilakukan dengan alasan :
  • Penyegaran
  • Promosi (Kenaikan Jabatan)
  • Degradasi
4. Remunerasi (Imbalan)
Imbalan diberikan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Remunerasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal, antara lain :
  • Rutin, seperti gaji, tunjangan jabatan, dan tunjangan profesi
  • Insidental (tidak rutin), seperti THR, TAT, insentif pakaian, dan pemberian kendaraan dinas

Manajemen Rapat

Rapat adalah forum yang bersifat formal bagi pengambilan kebijakan organisasi dalam bentuk keputusan, kesepakatan atau lainnya tanpa harus didahului oleh konflik.
Pada dasarnya rapat itu diadakan untuk mencapai persamaan persepsi, strategi, tujuan serta merencanakan langkah-langkah yang akan diambil oleh manajemen. Tapi sayangnya, jarang sekali rapat yang berlangsung efektif. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Wall Street Journal, rapat justru membuat waktu tidak produktif di kantor. Apalagi jika rapat itu tidak mencapai kesepakatan. Dampak kerugian yang disebabkan oleh rapatpun tergolong tidak kecil. Mengingat kerugian yang disebabkan oleh rapat, maka perlu diselenggarakan rapat yang lebih efektif.
Secara umum syarat rapat adalah ada pemimpin rapat, anggota rapat, notulen, moderator, narasumber. Pada saat Persiapan maka dilakukan perencanaan rapat dengan memperhatikan 5 unsur 5 W+1 H :
  1. Why, mengapa rapat diselenggarakan
  2. What, agenda rapat atau materi yang akan dibahas dalam rapat.
  3. Who, siapa peserta rapat, ini menyangkut penetuan orang yang akan diundang rapat sesuai dengan materi rapat.
  4. Where, di mana rapat akan diselenggarakan.
  5. When, Kapan rapat akan diselenggarakan.
  6. How, bagaimana rapat akan diselenggarakan. Formal atau non formal, terbuka atau tertutup.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rapat, antara lain:
a. Persiapan Rapat
  • Agenda Rapat
  • Menulis Agenda
  • Pemimpin Rapat
  • Peserta Rapat
  • Tempat
  • Waktu
  • Alat atau media yang diperlukan
  • Surat Undangan
b. Pelaksanaan Rapat
  • Pembukaan
  • Pengarahan (biasanya oleh pejabat atau pakar)
  • Pembahasan (diskusi)
  • Perumusan hasil rapat
  • Penyampaian hasil dan permintaan persetujuan
c. Jenis Rapat
  • Rapat Insidental, yaitu rapat yang diadakan atau diselenggarakan karena adanya suatu keadaan yang mendesak diadakannya rapat
  • Rapat Rutin, yaitu rapat yang dilaksanakan secara berkala oleh organisasi baik itu harian, mingguan, bulanan

* Agenda Rapat
Agenda yang bagus, adalah yang dapat menyelesaikan setengah dari pekerjaan kita, bahkan sebelum rapat dimulai.
a) Menilai butir-butir agenda
  • Menilai permasalahan
  • Menilai tujuan, apakah untuk memberikan informasi, diskusi, atau memutuskan
  • Menilai kepentingan rapat
b) Butir-butir standar
  • Notulen rapat terakhir
  • Meminta maaf karena tidak hadir
  • Permasalahan
  • Bahan-permasalahan
  • Lain-lain
  • Tangal dan waktu berikutnya
  • Urutan
  • Hal paling penting pertama
  • Hal kurang penting pertama
  • Masalah-masalah rutin
c) Penentuan waktu
  • Menjaga agar rapat tetap pada jalur
  • Memberi tahu setiap orang bahwa waktu itu terbatas
  • Rapat dapat lebih mudah dikendalikan
  • Memotivasi orang
  • Ada tujuan yang dapat diselesaikan

* Pemimpin Rapat
Yang bertindak sebagai pemimpin rapat biasanya pimpinan perusahaan langsung.Namun tidak jarang karena berbagai pertimbangan, sekretaris diminta untuk memimpin rapat oleh pimpinan.
Karena itu, mau tidak mau, sekretaris selain mampu dalam mengelola rapat, juga harus piawai memimpin rapat.Ada beberapa hal yang perlu disiapkan dalam memimpin rapat, yakni :
  1. Memahami tujuan rapat yang akan diselenggarakan.
  2. Mengetahui wewenang dan tugas pemimpin rapat
  3. Memahami Setiap acara rapat
  4. Memahami perencanaan prosedur rapat
  5. Menghubungi/menyiapkan notulen rapat
  6. Mengatur/memanage petugas konsumsi dan akomodasi
  7. Mempersiapkan perlengkapan rapat
  8. Memeriksa ruangan rapat
Pimpinan rapat yang baik memenuhi kriteria sebagai berikut :
  1. Berbicara spontan
  2. Mengemukakan gagasan cemerlang
  3. Mampu memotivasi peserta rapat untuk aktif dalam rapat
  4. Mewakili kepentingan pimpinan dengan baik, sehingga tanpa kehadiran pimpinan, rapat tetap mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan
Dari beberapa hal yang telah disampaikan tadi, ada dua hal yang harus senantiasa diperhatikan secara detail dan bahkan memerlukan bantuan penanganan pihak lain, yakni :
  1. Pengelolaan konsumsi dan akomodasi
  2. Pengelolaan tempat rapat


* Membuat Undangan Rapat
Surat undangan merupakan surat pemberitahuan yang sifatnya mengharapkan kehadiran seseorang untuk berpartisipasi dalam suatu acara tertentu di tempat dan pada waktu tertentu. Undangan yang dibuat hendaklah memenuhi beberapa syarat, yaitu sebagai berikut :
  1. Menggunakan kop surat atau kepala surat.
  2. Mencantumkan nomor surat undangan serta tanggal pembuatan.
  3. Mencantumkan perihal undangan rapat.
  4. Mencantumkan nama-nama orang yang diundang rapat.
  5. Mencantumkan hari, tanggal, waktu dan tempat rapat tersebut diselenggarakan.
  6. Ditandatangani oleh pejabat yang bertanggung jawab atas surat undangan tersebut.
Waktu pengiriman undangan, hendaknya jangan terlalu lama dari penyelenggaraan atau pelaksanaan rapat. Waktu yang terlalu lama akan memungkinkan seseorang untuk lupa. Seorang sekretaris harus dapat memperkirakan waktu pengiriman undangan agar para peserta rapat mempunyai cukup kesempatan untuk mempersiapkan kehadirannya pada pertemuan atau rapat tersebut.Sekretris harus juga memperhitungkan waktu untuk mencetak undangan, memprosesnya hingga mengirimnya.


* Mempersiapkan Bahan Rapat
Bahan-bahan rapat yang perlu dipersiapkan antara lain sebagai berikut :
  1. Agenda rapat
  2. Notula/hasil rapat yang lalu (apabila rapat tersebut merupakan kelanjutan dari rapat sebelumnya)
  3. Bahan-bahan yang akan dibicarakan dalam rapat (makalah, laporan-laporan dan sebagainya)
Bahan-bahan tersebut disatukan dalam sebuah map dan harus telah tersedia untuk masing-masing peserta pada waktu rapat dimulai. Apabila bahan-bahan tersebut memerlukan pemikiran yang panjang, maka harus telah dikirimkan bersama dengan pemberitahuan rapat/surat undangan, agar dapat dipelajari terlebih dahulu.


* Mempersiapkan Peralatan dan Perlengkapan Rapat
Peralatan dan persiapan yang perlu dipersiapkan dalam rapat anatara lain sebagai berikut :
  1. While board lengkap dengan spidol dan penghapus.
  2. Flip chart lengkap dengan spidolnya.
  3. LCD Projector atau OHP (Over Head Projector) lengkap dengan layarnya.
  4. Sound system lengkap dengan mikroponnya.
  5. Map atau tas yang dipergunakan untuk menempatkan bahan-bahan rapat.
  6. Block note denagn bolpointnya.
  7. Name tag untuk peserta.
  8. Laptop atau computer.
Dalam mempersiapkan peralatan dan perlengkapan rapat, sebaiknya dibuat dahulu daftar kebutuhan peralatan dan perlengkapannya agar dapat dipastikan beberapa jumlah barang yang dibutuhkan.


* Konsumsi
Konsumsi rapat berupa makanan ringan (snack) atau makanan berat untuk para peserta rapat harus disiapkan agar para peseta rapat nyaman dalam mengikuti kegiatan rapat.Jika pelaksanaan rapat lebih dari satu hari, variasi makanan juga harus diperhatikan. Hal ini akan berdampak pada motivasi peserta dalam mengikuti rapat. Konsumsi berupa makanan dan minuman dapat disajikan dengan cara sebagai berikut :
  1. Disajikan sebelum peserta rapat duduk.
  2. Disajikan selama rapat berlangsung.
  3. Disajikan pada waktu istirahat dengan cara mengambil sendiri.
  4. Disajikan secara kombinasi. Pada awal rapat telah tersedia minuman dan saat istirahat para peserta rapat mengambil sendiri makanan dan minuman di tempat yang telah tersedia

* Diskusi dan Partisipasi
  1. Memotivasi
  2. Mendengarkan
  3. Mengendalikan

* Mendapat Kesepakatan dan Persetujuan

* Menilai Keberhasilan (menutup rapat)

* Menilai Ulang Rapat
  1. Biaya Rapat
  2. Mengambil Tanggungjawab
  3. Memikirkan ulang rapat
  4. Penyebab kegagalan rapat


Manajemen konflik

Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi. Bagi pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.

Adapun jenis-jenis konflik yang sering terjadi yaitu:
  • Konflik Horisontal, yaitu konflik antar indifidu dengan individu atau konflik antar lembaga dengan lembaga yang setara
  • Konflik Vertikal, yaitu konflik antar individu atau antar lembaga yang beda kedudukan
Konflik di dalam organisasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a) Faktor Manusia
  • Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
  • Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.
  • Timbul karena ciri-ciri kepriba-dian individual, antara lain sikap egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.
b) Faktor Organisasi
  • Persaingan dalam menggunakan sumberdaya - Apabila sumberdaya baik berupa uang, material, atau sarana lainnya terbatas atau dibatasi, maka dapat timbul persaingan dalam penggunaannya.Ini merupakan potensi terjadinya konflik antar unit/departemen dalam suatu organisasi.
  • Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi - Tiap-tiap unit dalam organisasi mempunyai spesialisasi dalam fungsi, tugas, dan bidangnya.Perbedaan ini sering mengarah pada konflik minat antar unit tersebut.Misalnya, unit penjualan menginginkan harga yang relatif rendah dengan tujuan untuk lebih menarik konsumen, sementara unit produksi menginginkan harga yang tinggi dengan tujuan untuk memajukan perusahaan.
  • Interdependensi tugas - Konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.Kelompok yang satu tidak dapat bekerja karena menunggu hasil kerja dari kelompok lainnya.
  • Perbedaan nilai dan persepsi - Suatu kelompok tertentu mempunyai persepsi yang negatif, karena merasa mendapat perlakuan yang tidak “adil”.Para manajer yang relatif muda memiliki presepsi bahwa mereka mendapat tugas-tugas yang cukup berat, rutin dan rumit, sedangkan para manajer senior men¬dapat tugas yang ringan dan sederhana.
  • Kekaburan yurisdiksional - Konflik terjadi karena batas-batas aturan tidak jelas, yaitu adanya tanggung jawab yang tumpang tindih.
  • Masalah “status” - Konflik dapat terjadi karena suatu unit/departemen mencoba memperbaiki dan meningkatkan status, sedangkan unit/departemen yang lain menganggap sebagai sesuatu yang mengancam posisinya dalam status hirarki organisasi.
  • Hambatan komunikasi - Hambatan komunikasi, baik dalam perencanaan, pengawasan, koordinasi bahkan kepemimpinan dapat menimbulkan konflik antar unit/ departemen.

Akibat-akibat Konflik :
Akibat Negatif :
  • Menghambat komunikasi.
  • Mengganggu kohesi (keeratan hubungan).
  • Mengganggu kerjasama atau “team work”.
  • Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi.
  • Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
  • Individu atau personil mengalami tekanan (stress), mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustrasi, dan apatisme.
Akibat Positif:
  • Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis.
  • Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan.
  • Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan perbaikan dalam sistem dan prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.
  • Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif.
  • Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat.


Strategi Mengatasi Konflik Antar Pribadi (Interpersonal Conflict)

Menurut Wijono (1993 : 66-112), untuk mengatasi konflik dalam diri individu diperlukan paling tidak tiga strategi yaitu:

  1. Strategi Kalah-Kalah (Lose-Lose Strategy) - Dalam strategi kalah-kalah, konflik bisa diselesaikan dengan cara melibatkan pihak ketiga bila perundingan mengalami jalan buntu. Maka pihak ketiga diundang untuk campur tangan oleh pihak-pihak yang berselisih atau barangkali bertindak atas kemauannya sendiri.
  2. Strategi Menang-Kalah (Win-Lose Strategy) - Dalam strategi saya menang anda kalah (win lose strategy), menekankan adanya salah satu pihak yang sedang konflik mengalami kekalahan tetapi yang lain memperoleh kemenangan.
  3. Strategi Menang-Menang (Win-Win Strategy) - Penyelesaian yang dipandang manusiawi, karena menggunakan segala pengetahuan, sikap dan keterampilan menciptakan relasi komunikasi dan interaksi yang dapat membuat pihak-pihak yang terlibat saling merasa aman dari ancaman, merasa dihargai, menciptakan suasana kondusif dan memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi masing-masing dalam upaya penyelesaian konflik. Jadi strategi ini menolong memecahkan masalah pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, bukan hanya sekedar memojokkan orang.

Pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh penengah konflik yaitu tidak boleh memihak/harus terus berad ditengah-tengah, dan tidak boleh membuat kesimpulan secara tergesa-gesa.


Manajemen Perubahan

Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan dapat terjadi karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut.
Perubahan mempunyai manfaat bagi kelangsungan hidup suatu organisasi, tanpa adanya perubahan maka dapat dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama. Perubahan bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman, kemajuan teknologi dan dibidang pelayanan kesehatan adalah peningkatan kesadaran pasen akan pelayanan yang berkualitas.
a. Kelompok individu yang bisa mengantisipasi perubahan

  • Individu yang selalu siap menghadapi perubahan
  • Individu yang berubah saat terjadi perubahan
  • Individu yang tidak pernah menyadari perubahan

b. Yang harus dilakukan oleh manajer

  • Sosialisasi
  • Antisipasi

Perubahan terdiri dari 3 tipe yang berbeda, dimana setiap tipe memerlukan strategi manajemen perubahan yang berbeda pula. Tiga macam perubahan tersebut adalah:

  1. Perubahan Rutin, dimana telah direncanakan dan dibangun melalui proses organisasi
  2. Perubahan Peningkatan, yang mencakup keuntungan atau nilai yang telah dicapai organisasi
  3. Perubahan Inovatif, yang mencakup cara bagaimana organisasi memberikan pelayanannya


Manajemen Sarana/Prasarana

Sarana merupakan alat pendukung operasional (segala kegiatan) perusahaan, sedangkan Prasarana merupakan tempat dimana operasional (segala aktifitas) perusahaan berlangsung.
Tujuan dari manajemen sarana dan prasarana adalah agar penggunaan sarana dan prasarana lebih efektif dan efesien.

  1. Efisien, yaitu sarana yang seminimal mungkin untuk layanan seoptimal mungkin
  2. Efektivitas, yaitu sarana digunakan tepat sasaran atau tepat guna (ketepatgunaan)

Pertimbangannya :

  • Prioritas dari kebergunaan
  • Prioritas dari kepemilikan

Berikut adalah model pembagian dan pengelolaan manajemen sarana dan prasarana :

  1. Sentralisasi (pengeloaan terpusat), artinya menggunakan manajemen sarana dan prasarana satu tempat. Keuntungannya yaitu irit sumber daya dan mudah koordinasi. Kerugiannya yaitu layanan lambat dan ketergantungan pada pusat.
  2. Otonomi (pengelolaan oleh masing-masing manajemen), artinya pembagian tugas dalam sarana dan prasarana. Keuntungannya yaitu layanan cepat, tidak tergantung pada pusat. Kerugiannya yaitu boros sumberdaya dan sulit koordinasi.

Pembagian dan pengelolaan yang dipilih selalu mempertimbangkan besar kecil dan jarak geografi perusahaan tersebut.

February 18, 2017

Data Vektor, Data Raster, dan Perkembangan Sistem Informasi Geografis

Jelaskan perbedaan Data Vektor dan Data Raster berdasarkan pemahaman masing-masing, dan sertakan contoh studi kasusnya!

Data Vektor adalah data yang dapat menampilkan dan menyimpan data spasial dalam bentuk titik-titik, garis-garis atau kurva, atau polygon, beserta atribut-atributnya. Bentuk-bentuk dasar data spasial ini, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y).

  • Akurasi gambar pada Data Vektor lebih akurat
  • Simulasi sangat kompleks dan sulit
  • Volume data bergantung pada kepadatan dan jumlah vertex
  • Tidak memerlukan ruang penyimpanan (memori) yang besar

Sedangkan Data Raster adalah data yang dapat menampilkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur seperti matriks atau susunan piksel-piksel yang membentuk suatu grid (segi-empat), dimana setiap piksel atau sel ini memiliki atribut tunggal (tersendiri).

  • Akurasi gambar pada Data Raster sangat bergantung pada ukuran grid/sel atau resolusi.
  • Mudah untuk dilakukan simulasi
  • Volume data bergantung pada ukuran grid/sel
  • Memerlukan ruang memori yang besar, dan sering terjadi redundancy data


Jelaskan bagaimana perkembangan GIS sampai saat ini!

Ilmuwan Eropa mengembangkan perpetaan pada abad 15 setelah menerjemahkan karya ilmuwan Yunani dan ilmuwan Islam. Perkembangan lebih lanjut pada awal abad 19, dimana perpetaan banyak digunakan untuk menyampaikan informasi geografis untuk tujuan pengembangan dan perencanaan. Hal ini dilakukan dengan cara mengkompilasikan berbagai informasigeografis untuk mendapatkan informasi baru yang dibutuhkan Tahap inilah dianggap sebagai awal mula sistem informasi geografis secara manual.
Perkembangan pesat komputer pada pertengahan abad 20 turut mempengaruhi perkembangan GIS ke arah digitalisasi. Di awal 1960-an, potensi komputer elektronik telah dikenal di Kanada dan Amerika Serikat. Pada 1963, sistem informasi Geografis Kanada (CGIS: Canadian Geographic Information System) mulai beroperasi dan kemudian menjadi GIS sesungguhnya yang pertama di dunia. Dua tahun kemudian, di Amerika Serikat sistem serupa (MIDAS) juga mulai digunakan untuk memproses data-data sumberdaya alam. Pada tahun 1970-an hingga 1980-an, berbagai sistem telah berevolusi untuk menggantikan komputasi Kartografi manual. Sistem produksi banyak tersedia di akhir 1970-an dan pengembangan sistem ini dilanjutkan hingga 1980. Walaupun demikian, di awal 1990-an, pendekatan yang sempurna terhadap beberapa tugas-tugas Kartografi masih belum ditemukan.
Penyebaran PC memacu operasi-operasi user-friendly dan program-program yang mampu dalam memproses pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya tak terbayangkan. Peningkatan kapasitas kemampuan hitungan prosesor mikro mengakibatkan maraknya pemrosesan citra digital satelit dan raster lainnya secara komersial pada pertengahan1980-an.Sistem-sistem perangkat lunak telah dikembangkan dengan cepat. Sistem-sistem basis data relasional, seperti dBase dan Oracle yang pertama kali muncul pada akhir 1980-an, sangat berguna di dalam pemrosesan data Geografi. Pada tahun yang sama, kemampuan komputasi pemroses mikro telah diadopsi untuk berbagai perangkat mulai dari perangkat bantu rumah tangga, mesin-mesin mobil,hingga penggunaannya di dalam GIS.
Kemampuan perhitungan komputer saat ini yang semakin baik menyebabkan perkembangan GIS yang demikian hebat. Perkembangan perangkat lunak GIS semakin baik, sehingga mudah untuk mendapatkan berbagai Program GIS. Teknologi penyedian data yang semakin baik, baik data digital spasial maupun data digital non spasial. Berbagai alat penunjang untuk pekerjaan GIS semakin murah dan tersedia dalam banyak jenis, seperti perkembangan kartu grafis, memory modul, hard disk, berbagai perangkat komunikasi dan lain sebagainya. Sistem informasi geografis (GIS) pertama pada tahun 1960 yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografis. 40 tahun kemudian perkembangan GIS berkembang tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografi saja tetapi sudah merambah ke berbagai bidang seperti:

  • analisis penyakit epidemik (demam berdarah)
  • analisis kejahatan (kerusuhan)
  • navigasi dan vehicle routing (lintasan terpendek)

Makalah Metode Enkripsi Modern

BAB I

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang


           Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memungkinkan manusia untuk dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi/data cepat, efektif, dan efisien tanpa harus terhalang oleh jarak maupun waktu. Informasi berkembang dengan cepat dan mudahnya, mulai dari antar kota, antar wilayah, antar negara, bahkan antar benua bukan merupakan suatu kendala lagi dalam melakukan komunikasi dan pertukaran data. Seiring dengan itu, tuntutan akan sekuritas (keamanan) terhadap kerahasiaan informasi/data yang saling dipertukarkan tersebut juga semakin meningkat. Begitu banyak pengguna, seperti departemen-departemen suatu negara, lembaga publik, perusahaan, atau bahkan individu-individu yang tidak ingin informasi yang disampaikannya diketahui oleh orang lain, kompetitornya, maupun negara lain. Oleh karena itu dibutuhkan cara-cara pengamanan data dengan melakukan pengacakan terhadap suatu data yang dinamakan dengan enkripsi, agar tidak mudah dibaca atau diketahui oleh orang yang tidak pantas mengetahuinya.
           Keamanan dan kerahasiaan data merupakan salah satu aspek penting dari suatu sistem informasi. Sebuah informasi hanya ditujukan bagi segolongan tertentu, hal tersebut terkait dengan bagaimana informasi tidak dapat diakses oleh orang yang tidak berhak. Oleh karena itu sangat penting untuk mencegah jatuhnya informasi kepada pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan. Untuk menjaga kerahasiaan data, banyak organisasi, perusahaan, maupun individu melakukan dengan mekanisme keamanan tradisional, salah satunya adalah dengan cara melakukan enkripsi terhadap informasi/data tersebut untuk melindungi kerahasiaan.

1.2  Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.

1.     Apa yang dimaksud dengan enkripsi?
2.     Ada berapa jenis enkripsi dengan metode modern dan bagaimana penjelasannya?

1.3  Tujuan


Adapun tujuan dari pembuatan makalah “Metode Enkripsi Modern” ini adalah sebagai berikut.
1.     Pembaca dapat mengetahui tentang enkripsi
2.     Pembaca dapat mengenal jenis-jenis enkripsi beserta contohnya


BAB II

PEMBAHASAN


2.1  Pengertian Enkripsi


           Enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus, atau bisa didefinisikan juga sebagai proses untuk mengubah plainteks menjadi chiperteks. Plainteks sendiri adalah data atau pesan asli yang ingin dikirim, sedangkan Chiperteks adalah data hasil enkripsi. Enkripsi dapat diartikan sebagai kode atau chiper.
           Sebuah chiper mengunakan suatu algoritma yang dapat mengkodekan semua aliran data (stream) bit dari sebuah pesan menjadi cryptogram yang tidak dimengerti (unintelligible). Karena teknik chiper merupakan suatu sistem yang telah siap untuk diautomasi, maka teknik ini digunakan dalam sistem keamanan komputer dan jaringan. Enkripsi dimaksudkan untuk melindungi informasi agar tidak terlihat oleh orang atau pihak yang tidak berhak. Informasi ini dapat berupa nomor kartu kredit, catatan penting dalam komputer, maupun password untuk mengakses sesuatu.
Dikarenakan enkripsi telah digunakan untuk mengamankan komunikasi di berbagai negara, hanya organisasi-organisasi tertentu dan individu yang memiliki kepentingan yang sangat mendesak akan kerahasiaan yang menggunakan enkripsi. Di pertengahan tahun 1970-an, enkripsi kuat dimanfaatkan untuk pengamanan oleh sekretariat agen pemerintah Amerika Serikat pada domain publik, dan saat ini enkripsi telah digunakan pada sistem secara luas, seperti Internet e-commerce, jaringan telepon bergerak dan ATM pada bank.
           Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan, tetapi teknik lain masih diperlukan untuk membuat komunikasi yang aman, terutama untuk memastikan integritas dan autentikasi dari sebuah pesan. Contohnya, Message Authentication Code (MAC) atau digital signature. Penggunaan yang lain yaitu untuk melindungi dari analisis jaringan komputer. Enkripsi mempunyai kelebihan dan kekurangan yang diantaranya adalah:

Kelebihan dari Enkripsi:
1.     Kerahasiaan suatu informasi terjamin
2.     Menyediakan autentikasi dan perlindungan integritas pada algoritmachecksum/hash
3.     Menanggulangi penyadapan telepon dan email
4.     Untuk digital signature

Kekurangan dari Enkripsi:
1.     Penyandian rencana teroris
2.     Penyembunyian record kriminal oleh seorang penjahat
3.     Pesan tidak bisa dibaca bila penerima pesan lupa atau kehilangan kunci

Adapun tujuan dari enkripsi adalah sebagai berikut.
1.     Kerahasiaan: Untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka informasi yang telah dienkripsi.
2.     Integritas data: Untuk menjaga keaslian/keutuhan data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya.
3.     Autentikasi: Ini berhubungan dengan identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain.
4.     Non-repudiasi/Nirpenyangkalan: Adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap pengiriman/terciptanya suatu informasi oleh yang mengirimkan/membuat. Cara kerja dari algoritma ini adalah dengan menggantikan setiap karakter dari plaintext dengan karakter lain.


2.2  Jenis-jenis Enkripsi Modern

Semua algoritma enkripsi yang sudah ada, sebagian besar menggunakan dua jenis enkripsi, yaitu:
1.     Algoritma Symmetric Key, menggunakan kunci enkripsi yang terkait atau identik untuk enkripsi dan dekripsi.
2.     Algoritma Asymmetric Key, menggunakan kunci berbeda untuk enkripsi dan dekripsi. Biasanya ini disebut sebagai Public-key Cryptography.
2.2.1      Enkripsi Symmetric Key
Untuk menjelaskan konsep enkripsi ini, kita akan menggunakan sedikit penjelasan dari Wikipedia untuk memahami bagaimana cara kerja algoritma Symmetric.
Alice menaruh sebuah pesan rahasia di dalam kotak dan mengunci kotak menggunakan gembok dan ia memiliki kuncinya. Kemudian dia mengirimkan kotak ke Bob melalui surat biasa. Ketika Bob menerima kotak, ia menggunakan kunci salinan sama persis yang dimiliki Alice untuk membuka kotak dan membaca pesan. Bob kemudian dapat menggunakan gembok yang sama untuk membalasa pesan rahasia.
Dari contoh itu, algoritma sysmmetric-key dapat dibagikan kepada stream cipher dan block cipher. Stream cipher mengenkripsi satu per satu bit dari pesan, dan block cipher mengambil beberapa bit, biasanya 64 bit dan mengenkripsi mereka menjadi satu bagian. Ada banyak algoritma berbeda dari symmetric termasuk DES (Data Encryption Standard), AES (Rijndael), Blowfish, Twofish, Serpent, CAST5, RC4, TDES, dan IDEA.

·       Algoritma Blowfish
Blowfish diciptakan oleh seorang Cryptanalyst bernama Bruce Schneier, Presiden perusahaan Counterpane Internet Security, Inc (Perusahaan konsultan tentang kriptografi dan keamanan komputer) dan dipublikasikan tahun 1994. Dibuat untuk digunakan pada komputer yang mempunyai microposesor besar (32-bit keatas dengan cache data yang besar). Blowfish merupakan algoritma yang tidak dipatenkan dan licensefree, dan tersedia secara gratis untuk berbagai macam. Pada saat Blowfish dirancang, diharapkan mempunyai kriteria perancangan sebagai berikut:
1.     Cepat, Blowfish melakukan enkripsi data pada microprocessors 32-bit dengan rate 26 clock cycles per byte.
2.     Compact (ringan), Blowfish dapat dijalankan pada memori kurang dari 5K.
3.     Sederhana, Blowfish hanya menggunakan operasi-operasi sederhana: penambahan, XOR, dan lookup tabel pada operan 32-bit.
4.     Memiliki tingkat keamanan yang bervariasi, panjang kunci yang digunakan oleh Blowfish dapat  bervariasi dan bisa sampai sepanjang 448 bit.
Dalam penerapannya sering kali algortima ini menjadi tidak optimal. Karena strategi implementasi yang tidak tepat. Algoritma Blowfish akan lebih optimal jika digunakan untuk aplikasi yang tidak sering berganti kunci, seperti jaringan komunikasi atau enkripsi file otomatis. Selain itu, karena algoritma ini membutuhkan memori yang besar, maka algoritma ini tidak dapat diterapkan untuk aplikasi yang memiliki memori kecil seperti smart card. Panjang kunci yang digunakan, juga mempengaruhi keamanan penerapan algoritma ini. Algoritma Blowfish terdiri atas dua bagian, yaitu ekspansi kunci dan enkripsi data.
a.     Ekspansi kunci (Key-expansion)
Berfungsi merubah kunci (minimum 32-bit, maksimum 448-bit) menjadi beberapa array subkunci (subkey) dengan total 4168 byte (18x32-bit untuk P-array dan 4x256x32-bit untuk S-box sehingga totalnya 33344 bit atau 4168 byte). Kunci disimpan dalam K-array:
K1, K2, ... Kj                                      1 ≤  j ≤ 14
Kunci-kunci ini yang dibangkitkan (generate) dengan menggunakan subkunci yang harus dihitung terlebih dahulu sebelum enkripsi atau dekripsi data. Sub-sub kunci yang digunakan terdiri dari : P-array yang terdiri dari 18 buah 32-bit subkunci,
P1, P2, ..., P18
S-box yang terdiri dari 4 buah 32-bit, masing-masing memiliki 256 entri:
S1,0, S1,1, ..., S1,255
S2,0, S2,1, ..., S2,255
S3,0, S3,1, ..., S3,255
S4,0,S4,1, ..., S4,255
Langkah-langkah perhitungan atau pembangkitan subkunci tersebut adalah sebagai berikut:
1.     Inisialisasi P-array yang pertama dan juga empat S-box, berututan, dengan string yang telah pasti. String tersebut terdiri dari digit-digit heksadesimal dari phi, tidak termasuk angka tiga di awal. Contoh :
P1= 0x243f6a88
P2= 0x85a308d3
P3= 0x13198a2e
P4= 0x03707344
dan seterusnya sampai S-box yang terakhir.
2.     XOR-kan P1 dengan 32-bit awal kunci, XOR-kan P2 dengan 32-bit berikutnya dari kunci, dan seterusnya untuk semua bit kunci. Ulangi siklus seluruh bit kunci secara berurutan sampai seluruh P-array ter-XOR-kan dengan bit-bit kunci. Atau jika disimbolkan : P1 = P1 ⊕ K1, P2 = P2 ⊕ K2, P3 = P3 ⊕ K3, . . . P14 = P14 ⊕ K14, P15 = P15 ⊕ K1, . . . P18 = P18 ⊕ K4.
Keterangan : ⊕ adalah simbol untuk XOR.
3.     Enkripsikan string yang seluruhnya nol (all-zero string) dengan algoritma Blowfish, menggunakan subkunci yang telah dideskripsikan pada langkah 1 dan 2.
4.     Gantikan P1 dan P2 dengan keluaran dari langkah 3.
5.     Enkripsikan keluaran langkah 3 menggunakan algoritma Blowfish dengan subkunci yang telah dimodifikasi.
6.     Gantikan P3 dan P4 dengan keluaran dari langkah 5.
7.     Lanjutkan langkah-langkah di atas, gantikan seluruh elemen P-array dan kemudian keempat S-box secara berurutan, dengan hasil keluaran algoritma Blowfish yang terus-menerus berubah. Total keseluruhan, terdapat 521 iterasi untuk menghasilkan subkunci-subkunci dan membutuhkan memori sebesar 4KB.
Total keseluruhan, terdapat 521 iterasi untuk menghasilkan subkunci-subkunci dan membutuhkan memori sebesar 4KB.

b.     Enkripsi data
Terdiri dari iterasi fungsi sederhana (Feistel Network) sebanyak 16 kali putaran (iterasi), masukannya adalah 64- bit elemen data X. Setiap putaran terdiri dari permutasi kunci-dependent  dan substitusi kunci- dan data-dependent. Semua operasi adalah penambahan (addition) dan XOR pada variabel 32-bit. Operasi tambahan lainnya hanyalah empat penelusuran tabel array berindeks untuk setiap putaran. Langkahnya adalah seperti  berikut.
1.     Bagi X menjadi dua bagian yang masing-masing terdiri dari 32-bit: XL, XR.
2.     Lakukan langkah berikut
For i = 1 to 16:
XL = XL ⊕ Pi
XR  = F(XL)⊕ XR
Tukar XL dan XR
3.     Setelah iterasi ke-16, tukar XL dan XR lagi untuk melakukan membatalkan pertukaran terakhir.
4.     Lalu lakukan
XR  = XR ⊕ P17 XL = XL ⊕ P18
5.     Terakhir, gabungkan kembali XL dan XR  untuk mendapatkan cipherteks.
Pada langkah kedua, telah dituliskan mengenai penggunaan fungsi F. Fungsi F adalah: bagi XL menjadi empat  bagian 8-bit: a,b,c dan d. F(XL) = ((S1,a + S2,b mod2 32) XOR S3,c) + S4,d mod 2 32
Dekripsi sama persis dengan enkripsi, kecuali bahwa P1, P2,…, P18 digunakan pada urutan yang berbalik (reverse). Algoritmanya dapat dinyatakan sebagai berikut:
For  i = 1 to 16 do
 XRi = XLi-1 ⊕ P19-i;
XLi = F[XRi] ⊕ XRi-1;
XL17 = XR16 ⊕ P1;
XR17 = XL16 ⊕ P2;

2.2.2      Enkripsi Asymmetric Key

Pada metode asymmetric key, Bob dan Alice memiliki gembok yang berbeda, bukan satu gembok dengan beberapa kunci seperti contoh symmetrick key di atas. Tentu saja contoh ini lebih sederhana daripada yang seharusnya, tapi sebenarnya jauh lebih rumit.
Pertama Alice meminta Bob untuk mengirim gembok yang terbuka melalui surat biasa, sehingga ia tidak membagikan kuncinya. Ketika Alice menerimanya, ia menggunakannya untuk mengunci sebuah kota yang berisi pesan dan mengirimkan kotak dengan gembok terkunci tadi ke Bob. Bob kemudian membuka kotak dengan kunci yang ia pegang karena itu gembok miliknya untuk membaca pesan Alice. Untuk membalasnya, Bob harus meminta Alice untuk melakukan hal yang sama.
Keuntungan dari metode asymmetric key adalah Bob dan Alice tidak pernah berbagi kunci mereka. Hal ini untuk mencegah pihak ketiga agar tidak menyalin kunci atau memata-matai pesan Alice dan Bob. Selain itu, jika Bob ceroboh dan membiarkan orang lain untuk menyalin kuncinya, pesan Alice ke Bob akan terganggu, namun pesan Alice kepada orang lain akan tetap menjadi rahasia, karena orang lain akan memberikan gembok milik mereka ke Alice untuk digunakan.
Enkripsi asymmetric menggunakan kunci yang berbeda untuk enkripsi dan dekripsi. Penerima pesan memiliki sebuah kunci pribadi dan kunci publik. Kunci publik diberikan ke pengirim pesan dan mereka menggunakan kunci publik untuk melakukan enkripsi pesan. Penerima menggunakan kunci pribadi untuk membuka pesan enrkipsi yang telah dienkripsi menggunakan kunci publik si penerima.
Ada satu keuntungan melakukan enkripsi dengan menggunakan metode ini. Kita tidak perlu mengirim sesuatu yang rahasia (seperti kunci enkripsi kita atau password) melalui saluran yang tidak aman. Kunci publik kamu akan leihat ke dunia dan itu bukan rahasia. Kunci rahasia kamu akan tetap aman di komputer kamu, dimana itu tempatnya.
Adapun contoh algoritma yang menggunakan kunci asymmetric adalah RSA (Riverst Shamir Adleman) dan ECC (Elliptic Curve Cryptography).
·       Contoh Penggunaan Enkripsi dengan metode RSA
Langkah I: pembuatan nilai private key dan public key
n = p x q
dimana nilai p di pilih : 15 dan q dipilih 19
jadi n =15 x 19 =  285
mencari nilai m
m = (p-1) (q-1)
= (15-1)(19-1)
= 14 x 18
= 252
Mencari nilai e dan d
(e x d ) mod m
(e x d) mod 252 = 1
e = 5
d = 101
jadi di dapatkan
1.  Public key (e,n) = (5,285)
2.  Private key (d,n) = (101,285)

Langkah II: Perhitungan nilai chipertext
Ditentukan teks : benny
ASCII -> b = 98     e = 101    n = 110             n = 110     y = 121
C  = Me mod n
* Karakter b
            = 985 mod 285
=  53 (angka 5)
                        * Karakter e
= 1015 mod 285
= 176 (tanda derajat °)
* Karakter n
= 1105 mod 285
= 230 (karakter æ)
* Karakter n
= 1105 mod 285
= 230 (karakter æ)
* Karakter y
            = 1215 mod 285
= 106 (karakter huruf j )

Hasil plaintext “benny” yang sudah dienkripsi ke chipertext adalah ”5° æ æj”

Perhitungan Nilai Dekripsi (Text)
Text = “5° æ æj “  ==> 5 = 53      °=176     æ = 230     æ = 230   j= 106 D = Cd mod n
* Karakter 5 =53101 mod 285 = 98 (karakter b )
* Karakter ° = 176101 mod 285 = 101 (karakter e)
* Karakter æ = 230101 mod 285 = 110 (karakter n )
* Karakter æ = 230101 mod 285 = 110 (karakter n )
* Karakter j = 106101 mod 285 = 121 (karakter y)
 Hasil chipertext “5° æ æj “ yang sudah didekripsi ke plaintext adalah “benny”
BAB III

PENUTUP


3.1  Kesimpulan


Enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus, atau bisa didefinisikan juga sebagai proses untuk mengubah plainteks menjadi chiperteks. Semua algoritma enkripsi yang sudah ada, sebagian besar menggunakan dua jenis enkripsi, yaitu:
1.     Algoritma Symmetric Key,  menggunakan kunci enkripsi yang terkait atau identik untuk enkripsi dan dekripsi
2.     Algoritma Asymmetric Key, menggunakan kunci berbeda untuk enkripsi dan dekripsi. Biasanya ini disebut sebagai Public-key Cryptography

Ada banyak algoritma berbeda dari symmetric termasuk DES (Data Encryption Standard), AES (Rijndael), Blowfish, Twofish, Serpent, CAST5, RC4, TDES, dan IDEA. Sedangkan contoh algoritma yang menggunakan kunci asymmetric adalah RSA (Riverst Shamir Adleman) dan ECC (Elliptic Curve Cryptography).ryptography).

Sistem Proyeksi Peta (Mercator, Transverse Mercator, Universal Transverse Mercator, dan Polyeder)

Proyeksi Peta Mercator

Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana seluruh muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpitdengan bola bumi, kemudian silindernya dibuka menjadi bidang datar.


Alasan mengapa mempertahankan dan mengembangkan proyeksi Mercator dapat dilihat dari sifat-sifat yang dimiliki oleh system proyeksi tersebut. Sifat-sifat graticule dalam proyeksi Mercator yaitu:
  • Garis proyeksi meridian dan paralel berupa garis lurus
  • Interval jarak antara 2 garis meridian yang berurutan adalah sama/tetap, sehingga pada proyeksi mercator tidak terdapat konvergensi meridian dan pada ekuator pembagian vertikal benar menurut skala
  • Interval jarak antara 2 garis paralel tidak sama, yaitu interval jarak membesar semakin menjauh dari ekuator, baik ke arah kutub selatan maupun utara
  • Hasil proyeksi adalah baik dan betul untuk daerah dekat ekuator, tetapi distorsi makin membesar bila makin dekat dengan kutub
Dari sifat-sifat tersebut dapat diketahui bahwa proyeksi Mercator sangat baik untuk menggambarkan daerah equator, dengan kondisi geografi negara Indonesia yang membujur di sekitar Garis Khatulistiwa atau garis lingkar Equator dari Barat sampai ke Timur yang relatif seimbang, sehingga sistem proyeksi Mercator adalah yang paling ideal karena memberikan hasil dengan distorsi minimal.
Sistem proyeksi ini lebih mudah digunakan untuk menggambarkan wilayah Indonesia karena menggunakan meridian Jakarta sebagai meridian nol dan satuan yang digunakan meter sehingga kita dapat mengetahui lokasi dan jarak dengan lebih mudah. 


Proyeksi TM (Transverse Mercator)

Proyeksi Tranverse Mercator adalah proyeksi yang memiliki ciri-ciri silinder, tranversal, conform dan menyinggung. Pada proyeksi ini secara geografis silindernya menyinggung bumi pada sebuah meridian yang disebut meridian sentral. Pada meridian sentral, faktor skala (k) adalah 1 (tidak terjadi distorsi). Perbesaran sepanjang meridian akan semakin meningkat pada meridian yang semakin jauh dari meridian sentral kearah timur maupun kearah barat. 
Perbesaran sepanjang paralel semakin akan meningkat pada lingkaran paralel yang semakin mendekati equator. Dengan adanya distorsi yang semakin membesar, maka perlu diusahakan untuk memperkecil distorsi dengan membagi daerah dalam zone-zone yang sempit (daerah pada muka bumi yang dibatasi oleh dua meridian).
Lebar zone proyeksi TM biasanya sebesar 3º. Setiap zone mempunyai meridian sentral sendiri. Jadi seluruh permukaan bumi tidak dipetakan dalam satu silinder. Selain itu, proyeksi Tranverse Mercator ini cocok dipergunakan untuk topografi dan baik digunakan untuk daerah yang membujur utara-selatan.



Proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator)

Proyeksi UTM ini hampir sama dengan proyeksi Mercator, yakni sama-sama menggunakan bidang proyeksi silinder dengan posisi sumbu tegak lurus dengan sumbu Bumi dan baik untuk menggambarkan daerah equator. Perbedaan UTM dengan Mercator antara lain, dari persinggungannya proyeksi UTM memotong bidang proyeksi (secantial), sehingga daerah kutub utara maupun selatan tidak tergambarkan, garis proyeksi meridiannya berupa garis lengkung yang menghadap ke meridian tengah, garis proyeksi paralel berupa garis lengkung yang menghadap kearah proyeksi kutub utara untuk yang berada di belahan Bumi utara dan menghadap ke proyeksi kutub selatan untuk yang berada di Bumi belahan selatan, dan semua koordinat geodetic dihitung terhadap Meridian Greenwich sebagai bujur nol dan terhadap lingkaran equator sebagai lintang nol.
UTM ini pada sebuah peta, yaitu terdapatnya garis lintang (Latitude) dan garis bujur (Longitude). Keuntungan peta ini adalah menggunakan sistem koordinat global (seluruh dunia), sehingga apabila menggambarkan suatu daerah yang diketahui Latitude dan Longitude-nya, maka apabila ingin menggabungkan satu peta dengan peta yang lainnya tidak akan sulit.
Proyeksi UTM adalah proyeksi yang memiliki mercator yang memiliki sifat-sifat khusus. Sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh proyeksi UTM adalah:
  1. Proyeksi : Transvere Mercator dengan lebar zone 6°
  2. Sumbu pertama (ordinat / Y) : Meridian sentral dari tiap zone
  3. Sumbu kedua (absis / X) : Ekuator
  4. Satuan : Meter
  5. Absis Semu (T) : 500.000 meter pada Meridian sentral
  6. Ordinat Semu (U) : 0 meter di Ekuator untuk belahan bumi bagian utara dan 10.000.000 meter di Ekuator untuk belahan bumi bagian selatan
  7. Faktor skala : 0,9996 (pada Meridian sentral)
  8. Penomoran zone : Dimulai dengan zone 1 dari 180° BB s/d 174° BB,Tzone 2 dari 174° BB s/d 168° BB, dan seterusnya sampai zone 60 yaitu dari 174° B s/d 180° BT
  9. Batas Lintang : 84° LU dan 80° LS dengan lebar lintang untuk masing-masing zone adalah 8°, kecuali untuk bagian lintang X yaitu 12°
  10. Penomoran bagian derajat lintang : Dimulai dari notasi C , D, E, F sampai X (notasi huruf I dan O tidak digunakan)


Wilayah Indonesia terbagi dalam 9 zone UTM, dimulai dari meridian 90° BT sampai meridian 144° BT dengan batas lintang 11° LS sampai 6° LU. Dengan demikian, wilayah Indonesia terdapat pada zone 46 sampai dengan zone 54.


Proyeksi Polyeder

Proyeksi Polyeder adalah proyeksi kerucut normal konform. Pada proyeksi ini, setiap bagian derajat dibatasi oleh dua garis paralel dan dua garis meridian yang masing-masing berjarak 20′. Diantara kedua paralel tersebut terdapat garis paralel rata-rata yang disebut sebagai paralel standar dan garis meridian rata-rata yang disebut meridian standar. 
Titik potong antara garis paralel standar dan garis meridian standar disebut sebagai ‘titik nol’ (ϕ0, λ0) bagian derajat tersebut. Setiap bagian derajat proyeksi Polyeder diberi nomor dengan dua digit angka. Digit pertama yang menggunakan angka romawi menunjukan letak garis paralel standar (ϕ0), sedangkan digit kedua yang menggunakan angka arab menunjukan garis meridian standarnya (λ0).
Untuk wilayah Indonesia, penomoran bagian derajatnya adalah :

  • Paralel standar : dimulai dari I (ϕ0=6°50′ LU) sampai LI (ϕ0=10°50′ LU)
  • Meridian standar : dimulai dari 1 (λ0=11°50′ BT) sampai 96 (λ0=19°50′ BT)
Proyeksi Polyeder beracuan pada Ellipsoida Bessel 1841 dan meridian nol Jakarta (λjakarta=106°48′ 27′′,79 BT)


Proyeksi Polyeder tidak cocok untuk daerah yang luasan besar (ekuator), hanya sesuai untuk daerah yang luasnya tidak kurang dari 20’x 20’. Dalam artian cocok untuk pemetaan daerah yang kecil. Penggunaan terbaik terhadap proyeksi ini adalah untuk daerah sekitar lintang pertengahan yang memilki orientasi timur-barat.

Pengelolaan Sistem Informasi

Rancang sebuah bisnis yang memanfaatkan teknologi mobile computing dan internet. Bisnis dapat sebuah layanan atau produk, berikan gambaran yang detail tentang layanan atau produk berikut sistem informasi yang mendukung, semakin jelas konsepnya akan semakin baik.

Lasan Clothing adalah nama perusahaan yang saya berikan untuk bisnis yang bergerak dalam bidang pembuatan sekaligus penjualan produk-produk pakaian jadi, yang dibedakan menjadi “Pakaian Pria”, “Pakaian Wanita”  dan “Pakaian Anak-anak”. Produk yang disediakan antara lain kaos, kemeja, polo shirth, sweater, jaket & blazer, blose, dress, celana jeans, celana panjang, celana pendek, dan rok. Sebagai penunjang sekaligus untuk meningkatkan hasil penjualan perusahaan, terlebih dahulu dibelikan sebuah domain untuk dapat dipergunakan untuk berjualan di internet. Selanjutnya dibuatkan sebuah sistem informasi penjualan berupa E-commerce untuk proses jual-beli produk perusahaan. E-commerce dipilih karena saat ini online shopping tengah berkembang dan menjadi trend bisnis menjanjikan, dimana calon konsumen hanya perlu melakukan transaksi melalui akses internet tanpa harus bersusah payah ataupun berpanas-panasan ke toko untuk membeli produk yang diinginkan. Selain itu, E-commerce dipilih karena dinilai lebih praktis dan efisien, karena dapat diakses dimana saja dan kapan saja.
Adapun fitur-fitur yang nantinya akan disediakan pada website E-commerce Lasan Clothing, antara lain:
  • List Katalog Produk Lasan Clothing
  • Kategori Produk Lasan Clothing
  • Search Product 
  • Daftar dan Login Pelanggan
  • Shopping Cart (Keranjang Belanja)
  • Cara Pembayaran (COD, Debit/Credit Card, Transfer Rekening, dan Internet Banking)
  • Cek Ongkir (Ongkos Kirim via JNE) 
  • Widget Testimonial
  • Terntegrasi dengan Media Sosial  (facebook like button, follower twitter button dan sebagainya)
  • Info Produk Terbaru
  • Info Produk Terlaris
  • Garansi Produk
Calon konsumen yang ingin membeli produk dari Lasan Clothing bisa mengunjungi website untuk melihat-lihat produk pakaian yang sudah tersedia. Calon konsumen juga dapat memilah produk berdasarkan kategori yang ingin ditampilkan, misalkan saja jaket pria. Selain itu, fitur search juga disediakan untuk mempermudah calon konsumen untuk menemukan produk yang mereka inginkan. Ketika sudah siap untuk membeli, calon konsumen terlebih dahulu dipersilahkan untuk login (bagi yang sudah mempunyai akun), atau mendaftar (bagi yang belum mempunyai akun). Selanjutnya fitur keranjang belanja akan membantu mempermudah pelanggan dalam merecord produk yang akan dibeli. Banyak pilihan dalam cara pembayaran juga diharapkan akan lebih banyak mengundang orang untuk berkunjung, karena merasa lebih nyaman seperti COD untuk beberapa daerah. Selain itu, fitur “Garansi” (baca: garansi tukar barang atau uang kembali) menjadi andalan dalam proses penjualan serta penjaringan (menarik minat) konsumen, karena pelanggan akan merasa lebih aman untuk membeli apapun yang mereka inginkan tanpa harus takut produk yang dibelinya tidak sesuai dengan yang diharapkan.


Sebuah perusahaan telah terhubung dengan sebuah modem ADSL. Coba gambarkan rancangan arsitektur jaringan kompter yang akan dibangun, dimana ada bagian jaringan private dan ada bagian jaringan publik. (Menggunakan wireless diutamakan, rancangan harus menggambarkan infrastruktur hardware yang terlibat)

Arsitektur jaringan perusahaan:


Tabel pengujian aplikasi Calculator pada Windows dengan Metode Black Box

No. Skenario Pengujian Test Case/Aksi/Data/Input Hasil yang Diharapkan Hasil Pengujian Status
1
Menghitung penjumlahan antara 2 angka.
65+75=
140
140
Valid
2
Menghitung penjumlahan antara 5 angka.
9+6+4+18+1=
38
38
Valid
3
Menghitung pengurangan antara 2 angka.
38-12=
26
26
Valid
4
Menghitung pengurangan antara 4 angka.
86-66-2-25=
-7
-7
Valid
5
Menghitung perkalian antara 3 angka.
9*5*4=
180
180
Valid
6
Menghitung pembagian antara 2 angka.
90/9=
10
10
Valid
7
Menghitung pembagian antara 3 angka.
36/6/5=
1.2
1.2
Valid
8
Menghitung akar 2 suatu bilangan.
9 √ =
3
3
Valid
Menghitung akar 3 suatu bilangan.
512
8
8
Valid
Menghitung akar 3 suatu bilangan.
512  3=
8
8
Valid
9
Mengurangkan nilai suatu akar dengan sebuah bilangan.
9√-3=
0
1.1546388020691628168216106791278e-37
Tidak Valid
10
Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan antara 5 angka.
6+5-2-5+9=
13
13
Valid
11
Operasi hitung perkalian dan pembagian antara 4 angka.
120/2/10*3=
18
18
Valid
12
Operasi hitung bilangan campuran antara 5 angka tanpa bantuan  tanda kurung. (Pada kalkulator standar)
2*5*4-16/2=
32
12
Tidak Valid
13
Mengubah tampilan dari kalkulator standar menjadi kalkulator scientific.
Klik menu View - Scientific
Tampilan berubah dari kalkulator standar menjadi kalkulator scientific
Sesuai harapan
Valid
14
Operasi hitung bilangan campuran antara 5 angka tanpa bantuan  tanda kurung. (Pada kalkulator scientific)
2*5*4-16/2=
32
32
Valid
15
Operasi hitung bilangan campuran antara 5 angka dengan bantuan  tanda kurung.
(2*5*4)-(16/2)=
32
32
Valid
Menghitung kuadrat suatu bilangan.
5
25
25
Valid
Menghitung pangkat 3 suatu bilangan.
5
125
125
Valid
Menghitung pangkat 5 suatu bilangan.
6  5
7776
7776
Valid
Menghitung faktorial suatu bilangan.
5 n!
120
120
Valid
Menghitung sisa hasil bagi suatu bilangan.
12 Mod 5=
2
2
Valid
Mengklik button “phi (π)”
π
3.1415…
3.1415…
Valid

Pengujian Perangkat Lunak Dengan Metode Black Box Dan White Box

Contoh pengujian perangkat lunak dengan Metode Black Box:

Contoh 1:
Pemeliharaan data untuk aplikasi bank yang sudah diotomatisasikan. Pemakai dapat memutar nomor telepon bank dengan menggunakan mikrokomputer yang terhubung dengan password yang telah ditentukan dan diikuti dengan perintah-perintah.
Data yang diterima adalah :
  • Kode area           : kosong atau 3 digit.
  • Prefix                  : 3 digit atau tidak diawali 0 atau 1.
  • Password             : 6 digit alfanumerik.
  • Perintah              : check, deposit, dll.
Selanjutnya kondisi input digabungkan dengan masing-masing data elemen  dapat ditentukan sebagai berikut:
  • Kode area   : kondisi input, Boolean - kode area mungkin ada atau tidak kondisi input, range-nilai ditentukan antara 200 dan 999.
  • Prefix   :  kondisi input range > 200 atau tidak diawali 0 atau 1.
  • Suffix   :  kondisi input nilai 4 digit.
  • Password   : kondisi input boolean – password mungkin diperlukan atau  tidak kondisi input nilai dengan 6 karakter string.
  • Perintah   : kondisi input set berisi perintah-perintah yang telah didefinisikan.

Contoh 2:
Contoh lain pengujian black box berdasarkan kasus pengujian salah satu aplikasi, dalam hal ini misalnya nama admin yang benar yaitu “admin” dan kata sandinya yaitu “123”
Tabel pengujian black-box pada validasi login admin aplikasi sistem pakar


No.
Skenario pengujian
Test case
Hasil yang diharapkan
Hasil pengujian
Status
1
Mengosongkan semua isian data login, lalu langsung mengklik tombol ‘Masuk’.
Nama: -
Kata sandi: -
Sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “Mohon isi dulu nama admin dan kata sandi”
Sesuai harapan
Valid
2
Hanya mengisi data nama admin dan mengosongkan data kata sandi, lalu langsung mengklik tombol ‘Masuk’.
Nama: admin
Kata sandi: -
Sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “Mohon isi dulu salah satu data yang masih kosong”
Sesuai harapan
Valid
3
Hanya mengisi data kata sandi dan mengosongkan data nama admin, lalu langsung mengklik tombol ‘Masuk’.
Nama: -
Kata sandi: 123
Sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “Mohon isi dulu salah satu data yang masih kosong”
Sesuai harapan
Valid
4
Menginputkan dengan kondisi salah satu data benar dan satu lagi salah, lalu langsung mengklik tombol ‘Masuk’.
Nama: mimin (salah).
Kata sandi: 123   (benar).
Sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “Nama pengguna atau kata sandi salah! Silakan ulangi dengan data yang benar”
Sesuai harapan
Valid
5
Menginputkan sintaks SQL Injection pada kedua data login, lalu mengklik tombol ‘Masuk’.
Nama: ‘ OR ’1′=’1
Kata sandi: ‘ OR ’1′=’1
Sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “Nama pengguna atau kata sandi salah! Silakan ulangi dengan data yang benar”
Sesuai harapan
Valid
6
Menginputkan data login yang benar, lalu mengklik tombol ‘Masuk’.
Nama: admin
Kata sandi: 123
Sistem menerima akses login dan kemudian langsung menampilkan form pakar/admin.
Sesuai harapan
Valid


Contoh pengujian perangkat lunak dengan Metode White Box:


Menggunakan grafik aliran, dapat dihitung jumlah jalur independen melalui kode. Ini dilakukan ini dengan menggunakan metrik disebut nomor cyclomatic (McCabe, 1976), yang didasarkan pada teori grafik. Cara termudah untuk menghitung jumlah siklomatik adalah dengan menghitung jumlah conditional / predikat (diamond) dan tambahkan 1. Dalam contoh di atas, ada lima conditional. Oleh karena itu, jumlah cyclomatic  adalah 6, dan memiliki enam jalur independen melalui kode. Jadi sekarang dapat dihitung:

  1. 1-2-3-4-5-10 (properti yang dimiliki oleh orang lain, tidak mempunyai uang untuk sewa)
  2. 1-2-3-4-6-10 (properti yang dimiliki oleh orang lain, membayar sewa)
  3. 1-2-3-10 (properti yang dimiliki oleh pemain)
  4. 1-2-7-10 (properti yang tersedia, tidak memiliki cukup uang)
  5. 1-2-7-8-10 (properti yang tersedia, punya uang, tidak ingin membelinya)
  6. 1-2-7-8-9-10 (properti yang tersedia, punya uang, dan membelinya)
Kasus pengujian ditulis untuk memastikan bahwa setiap jalur yang akan diuji setidaknya sekali. Seperti dikatakan di atas, jumlah siklomatik adalah batas bawah pada jumlah kasus uji yang akan ditulis. Uji kasus yang ditentukan dengan cara ini adalah yang digunakan dalam pengujian basis patch.


Jelaskan perbedaan pengujian perangkat lunak dengan metode Black Box dan White Box!

A. Metode Black Box
Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.
Ciri-ciri black box testing:
  1. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.
  2. Black box testing bukan teknik alternatif daripada white box testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode white box testing. 
  3. Black box testing melakukan pengujian tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. juga disebut sebagai behavioral testing, specification-based testing, input/output testing atau functional testing.
Pada black box testing terdapat jenis teknik disain tes yang dapat dipilih berdasarkan pada tipe testing yang akan digunakan, yang diantaranya  :
  1. Equivalence Class Partitioning
  2. Boundary Value Analysis
  3. State Transitions TestingCause-Effect Graphing
Kategori error yang akan diketahui melalui black box testing:
  1. Fungsi yang hilang atau tak  benar
  2. Error  dari antar-muka
  3. Error  dari struktur data atau  akses eksternal database
  4. Error  dari kinerja atau tingkah  laku
  5. Error  dari inisialisasi dan  terminasi  
Kelebihan black box testing:
  1. Dapat memilih subset test secara efektif dan efisien
  2. Dapat menemukan cacat
  3. Memaksimalkan testing investmen

Kelemahan black box testing:
  1. Tester tidak pernah yakin apakah PL tersebut benar-benar lulus uji

B. Metode White Box
White Box Testing adalah  cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variabel, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di-compile ulang.
Dengan menggunakan white box akan didapatkan kasus uji yang:
  1. Menguji semua keputusan logikal
  2. Menguji seluruh Loop yang sesuai dengan batasannya
  3. Menguji seluruh struktur data internal yang menjamin validitas
Kelebihan White Box Testing:
  1. Kesalahan Logika - Digunakan pada sintaks ‘if’ dan pengulangan. Dimana White Box Testing akan mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak sesuai dan mendeteksi kapan proses pengulangan akan berhenti.
  2. Ketidaksesuaian asumsi - Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, untuk dianalisa dan diperbaiki.K
  3. Kesalahan ketik - Mendeteksi bahasa pemrograman yang bersifat case sensitive.
Kelemahan White Box Testing:
Untuk perangkat lunak yang tergolong besar, White Box Testing dianggap sebagai strategi yang tergolong boros, karena akan melibatkan sumber daya yang besar untuk melakukannya.


Perbedaan White Box dan Black Box:

Metode White box (Struktural) 
  1. Dilakukan oleh penguji yang mengetahui tentang QA.
  2. Melakukan testing pada software/program aplikasi menyangkut security dan performance program tersebut (meliputi test code, desain implementasi, security, data flow, software failure).
  3. Dilakukan seiring dengan tahapan pengembangan software atau pada tahap testing. 
Metode BlackBox  (Fungsional) 
  1. Dilakukan oleh penguji Independen.
  2. Melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada desain software sesuai standar dan reaksi apabila terdapat celah-celah bug/vulnerabilitas pada program aplikasi tersebut setelah dilakukan white box testing. 
  3. Dilakukan setelah white box testing.