February 18, 2017

Data Vektor, Data Raster, dan Perkembangan Sistem Informasi Geografis

Jelaskan perbedaan Data Vektor dan Data Raster berdasarkan pemahaman masing-masing, dan sertakan contoh studi kasusnya!

Data Vektor adalah data yang dapat menampilkan dan menyimpan data spasial dalam bentuk titik-titik, garis-garis atau kurva, atau polygon, beserta atribut-atributnya. Bentuk-bentuk dasar data spasial ini, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y).

  • Akurasi gambar pada Data Vektor lebih akurat
  • Simulasi sangat kompleks dan sulit
  • Volume data bergantung pada kepadatan dan jumlah vertex
  • Tidak memerlukan ruang penyimpanan (memori) yang besar

Sedangkan Data Raster adalah data yang dapat menampilkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur seperti matriks atau susunan piksel-piksel yang membentuk suatu grid (segi-empat), dimana setiap piksel atau sel ini memiliki atribut tunggal (tersendiri).

  • Akurasi gambar pada Data Raster sangat bergantung pada ukuran grid/sel atau resolusi.
  • Mudah untuk dilakukan simulasi
  • Volume data bergantung pada ukuran grid/sel
  • Memerlukan ruang memori yang besar, dan sering terjadi redundancy data


Jelaskan bagaimana perkembangan GIS sampai saat ini!

Ilmuwan Eropa mengembangkan perpetaan pada abad 15 setelah menerjemahkan karya ilmuwan Yunani dan ilmuwan Islam. Perkembangan lebih lanjut pada awal abad 19, dimana perpetaan banyak digunakan untuk menyampaikan informasi geografis untuk tujuan pengembangan dan perencanaan. Hal ini dilakukan dengan cara mengkompilasikan berbagai informasigeografis untuk mendapatkan informasi baru yang dibutuhkan Tahap inilah dianggap sebagai awal mula sistem informasi geografis secara manual.
Perkembangan pesat komputer pada pertengahan abad 20 turut mempengaruhi perkembangan GIS ke arah digitalisasi. Di awal 1960-an, potensi komputer elektronik telah dikenal di Kanada dan Amerika Serikat. Pada 1963, sistem informasi Geografis Kanada (CGIS: Canadian Geographic Information System) mulai beroperasi dan kemudian menjadi GIS sesungguhnya yang pertama di dunia. Dua tahun kemudian, di Amerika Serikat sistem serupa (MIDAS) juga mulai digunakan untuk memproses data-data sumberdaya alam. Pada tahun 1970-an hingga 1980-an, berbagai sistem telah berevolusi untuk menggantikan komputasi Kartografi manual. Sistem produksi banyak tersedia di akhir 1970-an dan pengembangan sistem ini dilanjutkan hingga 1980. Walaupun demikian, di awal 1990-an, pendekatan yang sempurna terhadap beberapa tugas-tugas Kartografi masih belum ditemukan.
Penyebaran PC memacu operasi-operasi user-friendly dan program-program yang mampu dalam memproses pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya tak terbayangkan. Peningkatan kapasitas kemampuan hitungan prosesor mikro mengakibatkan maraknya pemrosesan citra digital satelit dan raster lainnya secara komersial pada pertengahan1980-an.Sistem-sistem perangkat lunak telah dikembangkan dengan cepat. Sistem-sistem basis data relasional, seperti dBase dan Oracle yang pertama kali muncul pada akhir 1980-an, sangat berguna di dalam pemrosesan data Geografi. Pada tahun yang sama, kemampuan komputasi pemroses mikro telah diadopsi untuk berbagai perangkat mulai dari perangkat bantu rumah tangga, mesin-mesin mobil,hingga penggunaannya di dalam GIS.
Kemampuan perhitungan komputer saat ini yang semakin baik menyebabkan perkembangan GIS yang demikian hebat. Perkembangan perangkat lunak GIS semakin baik, sehingga mudah untuk mendapatkan berbagai Program GIS. Teknologi penyedian data yang semakin baik, baik data digital spasial maupun data digital non spasial. Berbagai alat penunjang untuk pekerjaan GIS semakin murah dan tersedia dalam banyak jenis, seperti perkembangan kartu grafis, memory modul, hard disk, berbagai perangkat komunikasi dan lain sebagainya. Sistem informasi geografis (GIS) pertama pada tahun 1960 yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografis. 40 tahun kemudian perkembangan GIS berkembang tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografi saja tetapi sudah merambah ke berbagai bidang seperti:

  • analisis penyakit epidemik (demam berdarah)
  • analisis kejahatan (kerusuhan)
  • navigasi dan vehicle routing (lintasan terpendek)

Makalah Metode Enkripsi Modern

BAB I

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang


           Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memungkinkan manusia untuk dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi/data cepat, efektif, dan efisien tanpa harus terhalang oleh jarak maupun waktu. Informasi berkembang dengan cepat dan mudahnya, mulai dari antar kota, antar wilayah, antar negara, bahkan antar benua bukan merupakan suatu kendala lagi dalam melakukan komunikasi dan pertukaran data. Seiring dengan itu, tuntutan akan sekuritas (keamanan) terhadap kerahasiaan informasi/data yang saling dipertukarkan tersebut juga semakin meningkat. Begitu banyak pengguna, seperti departemen-departemen suatu negara, lembaga publik, perusahaan, atau bahkan individu-individu yang tidak ingin informasi yang disampaikannya diketahui oleh orang lain, kompetitornya, maupun negara lain. Oleh karena itu dibutuhkan cara-cara pengamanan data dengan melakukan pengacakan terhadap suatu data yang dinamakan dengan enkripsi, agar tidak mudah dibaca atau diketahui oleh orang yang tidak pantas mengetahuinya.
           Keamanan dan kerahasiaan data merupakan salah satu aspek penting dari suatu sistem informasi. Sebuah informasi hanya ditujukan bagi segolongan tertentu, hal tersebut terkait dengan bagaimana informasi tidak dapat diakses oleh orang yang tidak berhak. Oleh karena itu sangat penting untuk mencegah jatuhnya informasi kepada pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan. Untuk menjaga kerahasiaan data, banyak organisasi, perusahaan, maupun individu melakukan dengan mekanisme keamanan tradisional, salah satunya adalah dengan cara melakukan enkripsi terhadap informasi/data tersebut untuk melindungi kerahasiaan.

1.2  Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.

1.     Apa yang dimaksud dengan enkripsi?
2.     Ada berapa jenis enkripsi dengan metode modern dan bagaimana penjelasannya?

1.3  Tujuan


Adapun tujuan dari pembuatan makalah “Metode Enkripsi Modern” ini adalah sebagai berikut.
1.     Pembaca dapat mengetahui tentang enkripsi
2.     Pembaca dapat mengenal jenis-jenis enkripsi beserta contohnya


BAB II

PEMBAHASAN


2.1  Pengertian Enkripsi


           Enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus, atau bisa didefinisikan juga sebagai proses untuk mengubah plainteks menjadi chiperteks. Plainteks sendiri adalah data atau pesan asli yang ingin dikirim, sedangkan Chiperteks adalah data hasil enkripsi. Enkripsi dapat diartikan sebagai kode atau chiper.
           Sebuah chiper mengunakan suatu algoritma yang dapat mengkodekan semua aliran data (stream) bit dari sebuah pesan menjadi cryptogram yang tidak dimengerti (unintelligible). Karena teknik chiper merupakan suatu sistem yang telah siap untuk diautomasi, maka teknik ini digunakan dalam sistem keamanan komputer dan jaringan. Enkripsi dimaksudkan untuk melindungi informasi agar tidak terlihat oleh orang atau pihak yang tidak berhak. Informasi ini dapat berupa nomor kartu kredit, catatan penting dalam komputer, maupun password untuk mengakses sesuatu.
Dikarenakan enkripsi telah digunakan untuk mengamankan komunikasi di berbagai negara, hanya organisasi-organisasi tertentu dan individu yang memiliki kepentingan yang sangat mendesak akan kerahasiaan yang menggunakan enkripsi. Di pertengahan tahun 1970-an, enkripsi kuat dimanfaatkan untuk pengamanan oleh sekretariat agen pemerintah Amerika Serikat pada domain publik, dan saat ini enkripsi telah digunakan pada sistem secara luas, seperti Internet e-commerce, jaringan telepon bergerak dan ATM pada bank.
           Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan, tetapi teknik lain masih diperlukan untuk membuat komunikasi yang aman, terutama untuk memastikan integritas dan autentikasi dari sebuah pesan. Contohnya, Message Authentication Code (MAC) atau digital signature. Penggunaan yang lain yaitu untuk melindungi dari analisis jaringan komputer. Enkripsi mempunyai kelebihan dan kekurangan yang diantaranya adalah:

Kelebihan dari Enkripsi:
1.     Kerahasiaan suatu informasi terjamin
2.     Menyediakan autentikasi dan perlindungan integritas pada algoritmachecksum/hash
3.     Menanggulangi penyadapan telepon dan email
4.     Untuk digital signature

Kekurangan dari Enkripsi:
1.     Penyandian rencana teroris
2.     Penyembunyian record kriminal oleh seorang penjahat
3.     Pesan tidak bisa dibaca bila penerima pesan lupa atau kehilangan kunci

Adapun tujuan dari enkripsi adalah sebagai berikut.
1.     Kerahasiaan: Untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka informasi yang telah dienkripsi.
2.     Integritas data: Untuk menjaga keaslian/keutuhan data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya.
3.     Autentikasi: Ini berhubungan dengan identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain.
4.     Non-repudiasi/Nirpenyangkalan: Adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap pengiriman/terciptanya suatu informasi oleh yang mengirimkan/membuat. Cara kerja dari algoritma ini adalah dengan menggantikan setiap karakter dari plaintext dengan karakter lain.


2.2  Jenis-jenis Enkripsi Modern

Semua algoritma enkripsi yang sudah ada, sebagian besar menggunakan dua jenis enkripsi, yaitu:
1.     Algoritma Symmetric Key, menggunakan kunci enkripsi yang terkait atau identik untuk enkripsi dan dekripsi.
2.     Algoritma Asymmetric Key, menggunakan kunci berbeda untuk enkripsi dan dekripsi. Biasanya ini disebut sebagai Public-key Cryptography.
2.2.1      Enkripsi Symmetric Key
Untuk menjelaskan konsep enkripsi ini, kita akan menggunakan sedikit penjelasan dari Wikipedia untuk memahami bagaimana cara kerja algoritma Symmetric.
Alice menaruh sebuah pesan rahasia di dalam kotak dan mengunci kotak menggunakan gembok dan ia memiliki kuncinya. Kemudian dia mengirimkan kotak ke Bob melalui surat biasa. Ketika Bob menerima kotak, ia menggunakan kunci salinan sama persis yang dimiliki Alice untuk membuka kotak dan membaca pesan. Bob kemudian dapat menggunakan gembok yang sama untuk membalasa pesan rahasia.
Dari contoh itu, algoritma sysmmetric-key dapat dibagikan kepada stream cipher dan block cipher. Stream cipher mengenkripsi satu per satu bit dari pesan, dan block cipher mengambil beberapa bit, biasanya 64 bit dan mengenkripsi mereka menjadi satu bagian. Ada banyak algoritma berbeda dari symmetric termasuk DES (Data Encryption Standard), AES (Rijndael), Blowfish, Twofish, Serpent, CAST5, RC4, TDES, dan IDEA.

·       Algoritma Blowfish
Blowfish diciptakan oleh seorang Cryptanalyst bernama Bruce Schneier, Presiden perusahaan Counterpane Internet Security, Inc (Perusahaan konsultan tentang kriptografi dan keamanan komputer) dan dipublikasikan tahun 1994. Dibuat untuk digunakan pada komputer yang mempunyai microposesor besar (32-bit keatas dengan cache data yang besar). Blowfish merupakan algoritma yang tidak dipatenkan dan licensefree, dan tersedia secara gratis untuk berbagai macam. Pada saat Blowfish dirancang, diharapkan mempunyai kriteria perancangan sebagai berikut:
1.     Cepat, Blowfish melakukan enkripsi data pada microprocessors 32-bit dengan rate 26 clock cycles per byte.
2.     Compact (ringan), Blowfish dapat dijalankan pada memori kurang dari 5K.
3.     Sederhana, Blowfish hanya menggunakan operasi-operasi sederhana: penambahan, XOR, dan lookup tabel pada operan 32-bit.
4.     Memiliki tingkat keamanan yang bervariasi, panjang kunci yang digunakan oleh Blowfish dapat  bervariasi dan bisa sampai sepanjang 448 bit.
Dalam penerapannya sering kali algortima ini menjadi tidak optimal. Karena strategi implementasi yang tidak tepat. Algoritma Blowfish akan lebih optimal jika digunakan untuk aplikasi yang tidak sering berganti kunci, seperti jaringan komunikasi atau enkripsi file otomatis. Selain itu, karena algoritma ini membutuhkan memori yang besar, maka algoritma ini tidak dapat diterapkan untuk aplikasi yang memiliki memori kecil seperti smart card. Panjang kunci yang digunakan, juga mempengaruhi keamanan penerapan algoritma ini. Algoritma Blowfish terdiri atas dua bagian, yaitu ekspansi kunci dan enkripsi data.
a.     Ekspansi kunci (Key-expansion)
Berfungsi merubah kunci (minimum 32-bit, maksimum 448-bit) menjadi beberapa array subkunci (subkey) dengan total 4168 byte (18x32-bit untuk P-array dan 4x256x32-bit untuk S-box sehingga totalnya 33344 bit atau 4168 byte). Kunci disimpan dalam K-array:
K1, K2, ... Kj                                      1 ≤  j ≤ 14
Kunci-kunci ini yang dibangkitkan (generate) dengan menggunakan subkunci yang harus dihitung terlebih dahulu sebelum enkripsi atau dekripsi data. Sub-sub kunci yang digunakan terdiri dari : P-array yang terdiri dari 18 buah 32-bit subkunci,
P1, P2, ..., P18
S-box yang terdiri dari 4 buah 32-bit, masing-masing memiliki 256 entri:
S1,0, S1,1, ..., S1,255
S2,0, S2,1, ..., S2,255
S3,0, S3,1, ..., S3,255
S4,0,S4,1, ..., S4,255
Langkah-langkah perhitungan atau pembangkitan subkunci tersebut adalah sebagai berikut:
1.     Inisialisasi P-array yang pertama dan juga empat S-box, berututan, dengan string yang telah pasti. String tersebut terdiri dari digit-digit heksadesimal dari phi, tidak termasuk angka tiga di awal. Contoh :
P1= 0x243f6a88
P2= 0x85a308d3
P3= 0x13198a2e
P4= 0x03707344
dan seterusnya sampai S-box yang terakhir.
2.     XOR-kan P1 dengan 32-bit awal kunci, XOR-kan P2 dengan 32-bit berikutnya dari kunci, dan seterusnya untuk semua bit kunci. Ulangi siklus seluruh bit kunci secara berurutan sampai seluruh P-array ter-XOR-kan dengan bit-bit kunci. Atau jika disimbolkan : P1 = P1 ⊕ K1, P2 = P2 ⊕ K2, P3 = P3 ⊕ K3, . . . P14 = P14 ⊕ K14, P15 = P15 ⊕ K1, . . . P18 = P18 ⊕ K4.
Keterangan : ⊕ adalah simbol untuk XOR.
3.     Enkripsikan string yang seluruhnya nol (all-zero string) dengan algoritma Blowfish, menggunakan subkunci yang telah dideskripsikan pada langkah 1 dan 2.
4.     Gantikan P1 dan P2 dengan keluaran dari langkah 3.
5.     Enkripsikan keluaran langkah 3 menggunakan algoritma Blowfish dengan subkunci yang telah dimodifikasi.
6.     Gantikan P3 dan P4 dengan keluaran dari langkah 5.
7.     Lanjutkan langkah-langkah di atas, gantikan seluruh elemen P-array dan kemudian keempat S-box secara berurutan, dengan hasil keluaran algoritma Blowfish yang terus-menerus berubah. Total keseluruhan, terdapat 521 iterasi untuk menghasilkan subkunci-subkunci dan membutuhkan memori sebesar 4KB.
Total keseluruhan, terdapat 521 iterasi untuk menghasilkan subkunci-subkunci dan membutuhkan memori sebesar 4KB.

b.     Enkripsi data
Terdiri dari iterasi fungsi sederhana (Feistel Network) sebanyak 16 kali putaran (iterasi), masukannya adalah 64- bit elemen data X. Setiap putaran terdiri dari permutasi kunci-dependent  dan substitusi kunci- dan data-dependent. Semua operasi adalah penambahan (addition) dan XOR pada variabel 32-bit. Operasi tambahan lainnya hanyalah empat penelusuran tabel array berindeks untuk setiap putaran. Langkahnya adalah seperti  berikut.
1.     Bagi X menjadi dua bagian yang masing-masing terdiri dari 32-bit: XL, XR.
2.     Lakukan langkah berikut
For i = 1 to 16:
XL = XL ⊕ Pi
XR  = F(XL)⊕ XR
Tukar XL dan XR
3.     Setelah iterasi ke-16, tukar XL dan XR lagi untuk melakukan membatalkan pertukaran terakhir.
4.     Lalu lakukan
XR  = XR ⊕ P17 XL = XL ⊕ P18
5.     Terakhir, gabungkan kembali XL dan XR  untuk mendapatkan cipherteks.
Pada langkah kedua, telah dituliskan mengenai penggunaan fungsi F. Fungsi F adalah: bagi XL menjadi empat  bagian 8-bit: a,b,c dan d. F(XL) = ((S1,a + S2,b mod2 32) XOR S3,c) + S4,d mod 2 32
Dekripsi sama persis dengan enkripsi, kecuali bahwa P1, P2,…, P18 digunakan pada urutan yang berbalik (reverse). Algoritmanya dapat dinyatakan sebagai berikut:
For  i = 1 to 16 do
 XRi = XLi-1 ⊕ P19-i;
XLi = F[XRi] ⊕ XRi-1;
XL17 = XR16 ⊕ P1;
XR17 = XL16 ⊕ P2;

2.2.2      Enkripsi Asymmetric Key

Pada metode asymmetric key, Bob dan Alice memiliki gembok yang berbeda, bukan satu gembok dengan beberapa kunci seperti contoh symmetrick key di atas. Tentu saja contoh ini lebih sederhana daripada yang seharusnya, tapi sebenarnya jauh lebih rumit.
Pertama Alice meminta Bob untuk mengirim gembok yang terbuka melalui surat biasa, sehingga ia tidak membagikan kuncinya. Ketika Alice menerimanya, ia menggunakannya untuk mengunci sebuah kota yang berisi pesan dan mengirimkan kotak dengan gembok terkunci tadi ke Bob. Bob kemudian membuka kotak dengan kunci yang ia pegang karena itu gembok miliknya untuk membaca pesan Alice. Untuk membalasnya, Bob harus meminta Alice untuk melakukan hal yang sama.
Keuntungan dari metode asymmetric key adalah Bob dan Alice tidak pernah berbagi kunci mereka. Hal ini untuk mencegah pihak ketiga agar tidak menyalin kunci atau memata-matai pesan Alice dan Bob. Selain itu, jika Bob ceroboh dan membiarkan orang lain untuk menyalin kuncinya, pesan Alice ke Bob akan terganggu, namun pesan Alice kepada orang lain akan tetap menjadi rahasia, karena orang lain akan memberikan gembok milik mereka ke Alice untuk digunakan.
Enkripsi asymmetric menggunakan kunci yang berbeda untuk enkripsi dan dekripsi. Penerima pesan memiliki sebuah kunci pribadi dan kunci publik. Kunci publik diberikan ke pengirim pesan dan mereka menggunakan kunci publik untuk melakukan enkripsi pesan. Penerima menggunakan kunci pribadi untuk membuka pesan enrkipsi yang telah dienkripsi menggunakan kunci publik si penerima.
Ada satu keuntungan melakukan enkripsi dengan menggunakan metode ini. Kita tidak perlu mengirim sesuatu yang rahasia (seperti kunci enkripsi kita atau password) melalui saluran yang tidak aman. Kunci publik kamu akan leihat ke dunia dan itu bukan rahasia. Kunci rahasia kamu akan tetap aman di komputer kamu, dimana itu tempatnya.
Adapun contoh algoritma yang menggunakan kunci asymmetric adalah RSA (Riverst Shamir Adleman) dan ECC (Elliptic Curve Cryptography).
·       Contoh Penggunaan Enkripsi dengan metode RSA
Langkah I: pembuatan nilai private key dan public key
n = p x q
dimana nilai p di pilih : 15 dan q dipilih 19
jadi n =15 x 19 =  285
mencari nilai m
m = (p-1) (q-1)
= (15-1)(19-1)
= 14 x 18
= 252
Mencari nilai e dan d
(e x d ) mod m
(e x d) mod 252 = 1
e = 5
d = 101
jadi di dapatkan
1.  Public key (e,n) = (5,285)
2.  Private key (d,n) = (101,285)

Langkah II: Perhitungan nilai chipertext
Ditentukan teks : benny
ASCII -> b = 98     e = 101    n = 110             n = 110     y = 121
C  = Me mod n
* Karakter b
            = 985 mod 285
=  53 (angka 5)
                        * Karakter e
= 1015 mod 285
= 176 (tanda derajat °)
* Karakter n
= 1105 mod 285
= 230 (karakter æ)
* Karakter n
= 1105 mod 285
= 230 (karakter æ)
* Karakter y
            = 1215 mod 285
= 106 (karakter huruf j )

Hasil plaintext “benny” yang sudah dienkripsi ke chipertext adalah ”5° æ æj”

Perhitungan Nilai Dekripsi (Text)
Text = “5° æ æj “  ==> 5 = 53      °=176     æ = 230     æ = 230   j= 106 D = Cd mod n
* Karakter 5 =53101 mod 285 = 98 (karakter b )
* Karakter ° = 176101 mod 285 = 101 (karakter e)
* Karakter æ = 230101 mod 285 = 110 (karakter n )
* Karakter æ = 230101 mod 285 = 110 (karakter n )
* Karakter j = 106101 mod 285 = 121 (karakter y)
 Hasil chipertext “5° æ æj “ yang sudah didekripsi ke plaintext adalah “benny”
BAB III

PENUTUP


3.1  Kesimpulan


Enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus, atau bisa didefinisikan juga sebagai proses untuk mengubah plainteks menjadi chiperteks. Semua algoritma enkripsi yang sudah ada, sebagian besar menggunakan dua jenis enkripsi, yaitu:
1.     Algoritma Symmetric Key,  menggunakan kunci enkripsi yang terkait atau identik untuk enkripsi dan dekripsi
2.     Algoritma Asymmetric Key, menggunakan kunci berbeda untuk enkripsi dan dekripsi. Biasanya ini disebut sebagai Public-key Cryptography

Ada banyak algoritma berbeda dari symmetric termasuk DES (Data Encryption Standard), AES (Rijndael), Blowfish, Twofish, Serpent, CAST5, RC4, TDES, dan IDEA. Sedangkan contoh algoritma yang menggunakan kunci asymmetric adalah RSA (Riverst Shamir Adleman) dan ECC (Elliptic Curve Cryptography).ryptography).

Sistem Proyeksi Peta (Mercator, Transverse Mercator, Universal Transverse Mercator, dan Polyeder)

Proyeksi Peta Mercator

Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana seluruh muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpitdengan bola bumi, kemudian silindernya dibuka menjadi bidang datar.


Alasan mengapa mempertahankan dan mengembangkan proyeksi Mercator dapat dilihat dari sifat-sifat yang dimiliki oleh system proyeksi tersebut. Sifat-sifat graticule dalam proyeksi Mercator yaitu:
  • Garis proyeksi meridian dan paralel berupa garis lurus
  • Interval jarak antara 2 garis meridian yang berurutan adalah sama/tetap, sehingga pada proyeksi mercator tidak terdapat konvergensi meridian dan pada ekuator pembagian vertikal benar menurut skala
  • Interval jarak antara 2 garis paralel tidak sama, yaitu interval jarak membesar semakin menjauh dari ekuator, baik ke arah kutub selatan maupun utara
  • Hasil proyeksi adalah baik dan betul untuk daerah dekat ekuator, tetapi distorsi makin membesar bila makin dekat dengan kutub
Dari sifat-sifat tersebut dapat diketahui bahwa proyeksi Mercator sangat baik untuk menggambarkan daerah equator, dengan kondisi geografi negara Indonesia yang membujur di sekitar Garis Khatulistiwa atau garis lingkar Equator dari Barat sampai ke Timur yang relatif seimbang, sehingga sistem proyeksi Mercator adalah yang paling ideal karena memberikan hasil dengan distorsi minimal.
Sistem proyeksi ini lebih mudah digunakan untuk menggambarkan wilayah Indonesia karena menggunakan meridian Jakarta sebagai meridian nol dan satuan yang digunakan meter sehingga kita dapat mengetahui lokasi dan jarak dengan lebih mudah. 


Proyeksi TM (Transverse Mercator)

Proyeksi Tranverse Mercator adalah proyeksi yang memiliki ciri-ciri silinder, tranversal, conform dan menyinggung. Pada proyeksi ini secara geografis silindernya menyinggung bumi pada sebuah meridian yang disebut meridian sentral. Pada meridian sentral, faktor skala (k) adalah 1 (tidak terjadi distorsi). Perbesaran sepanjang meridian akan semakin meningkat pada meridian yang semakin jauh dari meridian sentral kearah timur maupun kearah barat. 
Perbesaran sepanjang paralel semakin akan meningkat pada lingkaran paralel yang semakin mendekati equator. Dengan adanya distorsi yang semakin membesar, maka perlu diusahakan untuk memperkecil distorsi dengan membagi daerah dalam zone-zone yang sempit (daerah pada muka bumi yang dibatasi oleh dua meridian).
Lebar zone proyeksi TM biasanya sebesar 3º. Setiap zone mempunyai meridian sentral sendiri. Jadi seluruh permukaan bumi tidak dipetakan dalam satu silinder. Selain itu, proyeksi Tranverse Mercator ini cocok dipergunakan untuk topografi dan baik digunakan untuk daerah yang membujur utara-selatan.



Proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator)

Proyeksi UTM ini hampir sama dengan proyeksi Mercator, yakni sama-sama menggunakan bidang proyeksi silinder dengan posisi sumbu tegak lurus dengan sumbu Bumi dan baik untuk menggambarkan daerah equator. Perbedaan UTM dengan Mercator antara lain, dari persinggungannya proyeksi UTM memotong bidang proyeksi (secantial), sehingga daerah kutub utara maupun selatan tidak tergambarkan, garis proyeksi meridiannya berupa garis lengkung yang menghadap ke meridian tengah, garis proyeksi paralel berupa garis lengkung yang menghadap kearah proyeksi kutub utara untuk yang berada di belahan Bumi utara dan menghadap ke proyeksi kutub selatan untuk yang berada di Bumi belahan selatan, dan semua koordinat geodetic dihitung terhadap Meridian Greenwich sebagai bujur nol dan terhadap lingkaran equator sebagai lintang nol.
UTM ini pada sebuah peta, yaitu terdapatnya garis lintang (Latitude) dan garis bujur (Longitude). Keuntungan peta ini adalah menggunakan sistem koordinat global (seluruh dunia), sehingga apabila menggambarkan suatu daerah yang diketahui Latitude dan Longitude-nya, maka apabila ingin menggabungkan satu peta dengan peta yang lainnya tidak akan sulit.
Proyeksi UTM adalah proyeksi yang memiliki mercator yang memiliki sifat-sifat khusus. Sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh proyeksi UTM adalah:
  1. Proyeksi : Transvere Mercator dengan lebar zone 6°
  2. Sumbu pertama (ordinat / Y) : Meridian sentral dari tiap zone
  3. Sumbu kedua (absis / X) : Ekuator
  4. Satuan : Meter
  5. Absis Semu (T) : 500.000 meter pada Meridian sentral
  6. Ordinat Semu (U) : 0 meter di Ekuator untuk belahan bumi bagian utara dan 10.000.000 meter di Ekuator untuk belahan bumi bagian selatan
  7. Faktor skala : 0,9996 (pada Meridian sentral)
  8. Penomoran zone : Dimulai dengan zone 1 dari 180° BB s/d 174° BB,Tzone 2 dari 174° BB s/d 168° BB, dan seterusnya sampai zone 60 yaitu dari 174° B s/d 180° BT
  9. Batas Lintang : 84° LU dan 80° LS dengan lebar lintang untuk masing-masing zone adalah 8°, kecuali untuk bagian lintang X yaitu 12°
  10. Penomoran bagian derajat lintang : Dimulai dari notasi C , D, E, F sampai X (notasi huruf I dan O tidak digunakan)


Wilayah Indonesia terbagi dalam 9 zone UTM, dimulai dari meridian 90° BT sampai meridian 144° BT dengan batas lintang 11° LS sampai 6° LU. Dengan demikian, wilayah Indonesia terdapat pada zone 46 sampai dengan zone 54.


Proyeksi Polyeder

Proyeksi Polyeder adalah proyeksi kerucut normal konform. Pada proyeksi ini, setiap bagian derajat dibatasi oleh dua garis paralel dan dua garis meridian yang masing-masing berjarak 20′. Diantara kedua paralel tersebut terdapat garis paralel rata-rata yang disebut sebagai paralel standar dan garis meridian rata-rata yang disebut meridian standar. 
Titik potong antara garis paralel standar dan garis meridian standar disebut sebagai ‘titik nol’ (ϕ0, λ0) bagian derajat tersebut. Setiap bagian derajat proyeksi Polyeder diberi nomor dengan dua digit angka. Digit pertama yang menggunakan angka romawi menunjukan letak garis paralel standar (ϕ0), sedangkan digit kedua yang menggunakan angka arab menunjukan garis meridian standarnya (λ0).
Untuk wilayah Indonesia, penomoran bagian derajatnya adalah :

  • Paralel standar : dimulai dari I (ϕ0=6°50′ LU) sampai LI (ϕ0=10°50′ LU)
  • Meridian standar : dimulai dari 1 (λ0=11°50′ BT) sampai 96 (λ0=19°50′ BT)
Proyeksi Polyeder beracuan pada Ellipsoida Bessel 1841 dan meridian nol Jakarta (λjakarta=106°48′ 27′′,79 BT)


Proyeksi Polyeder tidak cocok untuk daerah yang luasan besar (ekuator), hanya sesuai untuk daerah yang luasnya tidak kurang dari 20’x 20’. Dalam artian cocok untuk pemetaan daerah yang kecil. Penggunaan terbaik terhadap proyeksi ini adalah untuk daerah sekitar lintang pertengahan yang memilki orientasi timur-barat.

Pengelolaan Sistem Informasi

Rancang sebuah bisnis yang memanfaatkan teknologi mobile computing dan internet. Bisnis dapat sebuah layanan atau produk, berikan gambaran yang detail tentang layanan atau produk berikut sistem informasi yang mendukung, semakin jelas konsepnya akan semakin baik.

Lasan Clothing adalah nama perusahaan yang saya berikan untuk bisnis yang bergerak dalam bidang pembuatan sekaligus penjualan produk-produk pakaian jadi, yang dibedakan menjadi “Pakaian Pria”, “Pakaian Wanita”  dan “Pakaian Anak-anak”. Produk yang disediakan antara lain kaos, kemeja, polo shirth, sweater, jaket & blazer, blose, dress, celana jeans, celana panjang, celana pendek, dan rok. Sebagai penunjang sekaligus untuk meningkatkan hasil penjualan perusahaan, terlebih dahulu dibelikan sebuah domain untuk dapat dipergunakan untuk berjualan di internet. Selanjutnya dibuatkan sebuah sistem informasi penjualan berupa E-commerce untuk proses jual-beli produk perusahaan. E-commerce dipilih karena saat ini online shopping tengah berkembang dan menjadi trend bisnis menjanjikan, dimana calon konsumen hanya perlu melakukan transaksi melalui akses internet tanpa harus bersusah payah ataupun berpanas-panasan ke toko untuk membeli produk yang diinginkan. Selain itu, E-commerce dipilih karena dinilai lebih praktis dan efisien, karena dapat diakses dimana saja dan kapan saja.
Adapun fitur-fitur yang nantinya akan disediakan pada website E-commerce Lasan Clothing, antara lain:
  • List Katalog Produk Lasan Clothing
  • Kategori Produk Lasan Clothing
  • Search Product 
  • Daftar dan Login Pelanggan
  • Shopping Cart (Keranjang Belanja)
  • Cara Pembayaran (COD, Debit/Credit Card, Transfer Rekening, dan Internet Banking)
  • Cek Ongkir (Ongkos Kirim via JNE) 
  • Widget Testimonial
  • Terntegrasi dengan Media Sosial  (facebook like button, follower twitter button dan sebagainya)
  • Info Produk Terbaru
  • Info Produk Terlaris
  • Garansi Produk
Calon konsumen yang ingin membeli produk dari Lasan Clothing bisa mengunjungi website untuk melihat-lihat produk pakaian yang sudah tersedia. Calon konsumen juga dapat memilah produk berdasarkan kategori yang ingin ditampilkan, misalkan saja jaket pria. Selain itu, fitur search juga disediakan untuk mempermudah calon konsumen untuk menemukan produk yang mereka inginkan. Ketika sudah siap untuk membeli, calon konsumen terlebih dahulu dipersilahkan untuk login (bagi yang sudah mempunyai akun), atau mendaftar (bagi yang belum mempunyai akun). Selanjutnya fitur keranjang belanja akan membantu mempermudah pelanggan dalam merecord produk yang akan dibeli. Banyak pilihan dalam cara pembayaran juga diharapkan akan lebih banyak mengundang orang untuk berkunjung, karena merasa lebih nyaman seperti COD untuk beberapa daerah. Selain itu, fitur “Garansi” (baca: garansi tukar barang atau uang kembali) menjadi andalan dalam proses penjualan serta penjaringan (menarik minat) konsumen, karena pelanggan akan merasa lebih aman untuk membeli apapun yang mereka inginkan tanpa harus takut produk yang dibelinya tidak sesuai dengan yang diharapkan.


Sebuah perusahaan telah terhubung dengan sebuah modem ADSL. Coba gambarkan rancangan arsitektur jaringan kompter yang akan dibangun, dimana ada bagian jaringan private dan ada bagian jaringan publik. (Menggunakan wireless diutamakan, rancangan harus menggambarkan infrastruktur hardware yang terlibat)

Arsitektur jaringan perusahaan:


Tabel pengujian aplikasi Calculator pada Windows dengan Metode Black Box

No. Skenario Pengujian Test Case/Aksi/Data/Input Hasil yang Diharapkan Hasil Pengujian Status
1
Menghitung penjumlahan antara 2 angka.
65+75=
140
140
Valid
2
Menghitung penjumlahan antara 5 angka.
9+6+4+18+1=
38
38
Valid
3
Menghitung pengurangan antara 2 angka.
38-12=
26
26
Valid
4
Menghitung pengurangan antara 4 angka.
86-66-2-25=
-7
-7
Valid
5
Menghitung perkalian antara 3 angka.
9*5*4=
180
180
Valid
6
Menghitung pembagian antara 2 angka.
90/9=
10
10
Valid
7
Menghitung pembagian antara 3 angka.
36/6/5=
1.2
1.2
Valid
8
Menghitung akar 2 suatu bilangan.
9 √ =
3
3
Valid
Menghitung akar 3 suatu bilangan.
512
8
8
Valid
Menghitung akar 3 suatu bilangan.
512  3=
8
8
Valid
9
Mengurangkan nilai suatu akar dengan sebuah bilangan.
9√-3=
0
1.1546388020691628168216106791278e-37
Tidak Valid
10
Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan antara 5 angka.
6+5-2-5+9=
13
13
Valid
11
Operasi hitung perkalian dan pembagian antara 4 angka.
120/2/10*3=
18
18
Valid
12
Operasi hitung bilangan campuran antara 5 angka tanpa bantuan  tanda kurung. (Pada kalkulator standar)
2*5*4-16/2=
32
12
Tidak Valid
13
Mengubah tampilan dari kalkulator standar menjadi kalkulator scientific.
Klik menu View - Scientific
Tampilan berubah dari kalkulator standar menjadi kalkulator scientific
Sesuai harapan
Valid
14
Operasi hitung bilangan campuran antara 5 angka tanpa bantuan  tanda kurung. (Pada kalkulator scientific)
2*5*4-16/2=
32
32
Valid
15
Operasi hitung bilangan campuran antara 5 angka dengan bantuan  tanda kurung.
(2*5*4)-(16/2)=
32
32
Valid
Menghitung kuadrat suatu bilangan.
5
25
25
Valid
Menghitung pangkat 3 suatu bilangan.
5
125
125
Valid
Menghitung pangkat 5 suatu bilangan.
6  5
7776
7776
Valid
Menghitung faktorial suatu bilangan.
5 n!
120
120
Valid
Menghitung sisa hasil bagi suatu bilangan.
12 Mod 5=
2
2
Valid
Mengklik button “phi (π)”
π
3.1415…
3.1415…
Valid

Pengujian Perangkat Lunak Dengan Metode Black Box Dan White Box

Contoh pengujian perangkat lunak dengan Metode Black Box:

Contoh 1:
Pemeliharaan data untuk aplikasi bank yang sudah diotomatisasikan. Pemakai dapat memutar nomor telepon bank dengan menggunakan mikrokomputer yang terhubung dengan password yang telah ditentukan dan diikuti dengan perintah-perintah.
Data yang diterima adalah :
  • Kode area           : kosong atau 3 digit.
  • Prefix                  : 3 digit atau tidak diawali 0 atau 1.
  • Password             : 6 digit alfanumerik.
  • Perintah              : check, deposit, dll.
Selanjutnya kondisi input digabungkan dengan masing-masing data elemen  dapat ditentukan sebagai berikut:
  • Kode area   : kondisi input, Boolean - kode area mungkin ada atau tidak kondisi input, range-nilai ditentukan antara 200 dan 999.
  • Prefix   :  kondisi input range > 200 atau tidak diawali 0 atau 1.
  • Suffix   :  kondisi input nilai 4 digit.
  • Password   : kondisi input boolean – password mungkin diperlukan atau  tidak kondisi input nilai dengan 6 karakter string.
  • Perintah   : kondisi input set berisi perintah-perintah yang telah didefinisikan.

Contoh 2:
Contoh lain pengujian black box berdasarkan kasus pengujian salah satu aplikasi, dalam hal ini misalnya nama admin yang benar yaitu “admin” dan kata sandinya yaitu “123”
Tabel pengujian black-box pada validasi login admin aplikasi sistem pakar


No.
Skenario pengujian
Test case
Hasil yang diharapkan
Hasil pengujian
Status
1
Mengosongkan semua isian data login, lalu langsung mengklik tombol ‘Masuk’.
Nama: -
Kata sandi: -
Sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “Mohon isi dulu nama admin dan kata sandi”
Sesuai harapan
Valid
2
Hanya mengisi data nama admin dan mengosongkan data kata sandi, lalu langsung mengklik tombol ‘Masuk’.
Nama: admin
Kata sandi: -
Sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “Mohon isi dulu salah satu data yang masih kosong”
Sesuai harapan
Valid
3
Hanya mengisi data kata sandi dan mengosongkan data nama admin, lalu langsung mengklik tombol ‘Masuk’.
Nama: -
Kata sandi: 123
Sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “Mohon isi dulu salah satu data yang masih kosong”
Sesuai harapan
Valid
4
Menginputkan dengan kondisi salah satu data benar dan satu lagi salah, lalu langsung mengklik tombol ‘Masuk’.
Nama: mimin (salah).
Kata sandi: 123   (benar).
Sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “Nama pengguna atau kata sandi salah! Silakan ulangi dengan data yang benar”
Sesuai harapan
Valid
5
Menginputkan sintaks SQL Injection pada kedua data login, lalu mengklik tombol ‘Masuk’.
Nama: ‘ OR ’1′=’1
Kata sandi: ‘ OR ’1′=’1
Sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “Nama pengguna atau kata sandi salah! Silakan ulangi dengan data yang benar”
Sesuai harapan
Valid
6
Menginputkan data login yang benar, lalu mengklik tombol ‘Masuk’.
Nama: admin
Kata sandi: 123
Sistem menerima akses login dan kemudian langsung menampilkan form pakar/admin.
Sesuai harapan
Valid


Contoh pengujian perangkat lunak dengan Metode White Box:


Menggunakan grafik aliran, dapat dihitung jumlah jalur independen melalui kode. Ini dilakukan ini dengan menggunakan metrik disebut nomor cyclomatic (McCabe, 1976), yang didasarkan pada teori grafik. Cara termudah untuk menghitung jumlah siklomatik adalah dengan menghitung jumlah conditional / predikat (diamond) dan tambahkan 1. Dalam contoh di atas, ada lima conditional. Oleh karena itu, jumlah cyclomatic  adalah 6, dan memiliki enam jalur independen melalui kode. Jadi sekarang dapat dihitung:

  1. 1-2-3-4-5-10 (properti yang dimiliki oleh orang lain, tidak mempunyai uang untuk sewa)
  2. 1-2-3-4-6-10 (properti yang dimiliki oleh orang lain, membayar sewa)
  3. 1-2-3-10 (properti yang dimiliki oleh pemain)
  4. 1-2-7-10 (properti yang tersedia, tidak memiliki cukup uang)
  5. 1-2-7-8-10 (properti yang tersedia, punya uang, tidak ingin membelinya)
  6. 1-2-7-8-9-10 (properti yang tersedia, punya uang, dan membelinya)
Kasus pengujian ditulis untuk memastikan bahwa setiap jalur yang akan diuji setidaknya sekali. Seperti dikatakan di atas, jumlah siklomatik adalah batas bawah pada jumlah kasus uji yang akan ditulis. Uji kasus yang ditentukan dengan cara ini adalah yang digunakan dalam pengujian basis patch.


Jelaskan perbedaan pengujian perangkat lunak dengan metode Black Box dan White Box!

A. Metode Black Box
Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.
Ciri-ciri black box testing:
  1. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.
  2. Black box testing bukan teknik alternatif daripada white box testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode white box testing. 
  3. Black box testing melakukan pengujian tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. juga disebut sebagai behavioral testing, specification-based testing, input/output testing atau functional testing.
Pada black box testing terdapat jenis teknik disain tes yang dapat dipilih berdasarkan pada tipe testing yang akan digunakan, yang diantaranya  :
  1. Equivalence Class Partitioning
  2. Boundary Value Analysis
  3. State Transitions TestingCause-Effect Graphing
Kategori error yang akan diketahui melalui black box testing:
  1. Fungsi yang hilang atau tak  benar
  2. Error  dari antar-muka
  3. Error  dari struktur data atau  akses eksternal database
  4. Error  dari kinerja atau tingkah  laku
  5. Error  dari inisialisasi dan  terminasi  
Kelebihan black box testing:
  1. Dapat memilih subset test secara efektif dan efisien
  2. Dapat menemukan cacat
  3. Memaksimalkan testing investmen

Kelemahan black box testing:
  1. Tester tidak pernah yakin apakah PL tersebut benar-benar lulus uji

B. Metode White Box
White Box Testing adalah  cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variabel, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di-compile ulang.
Dengan menggunakan white box akan didapatkan kasus uji yang:
  1. Menguji semua keputusan logikal
  2. Menguji seluruh Loop yang sesuai dengan batasannya
  3. Menguji seluruh struktur data internal yang menjamin validitas
Kelebihan White Box Testing:
  1. Kesalahan Logika - Digunakan pada sintaks ‘if’ dan pengulangan. Dimana White Box Testing akan mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak sesuai dan mendeteksi kapan proses pengulangan akan berhenti.
  2. Ketidaksesuaian asumsi - Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, untuk dianalisa dan diperbaiki.K
  3. Kesalahan ketik - Mendeteksi bahasa pemrograman yang bersifat case sensitive.
Kelemahan White Box Testing:
Untuk perangkat lunak yang tergolong besar, White Box Testing dianggap sebagai strategi yang tergolong boros, karena akan melibatkan sumber daya yang besar untuk melakukannya.


Perbedaan White Box dan Black Box:

Metode White box (Struktural) 
  1. Dilakukan oleh penguji yang mengetahui tentang QA.
  2. Melakukan testing pada software/program aplikasi menyangkut security dan performance program tersebut (meliputi test code, desain implementasi, security, data flow, software failure).
  3. Dilakukan seiring dengan tahapan pengembangan software atau pada tahap testing. 
Metode BlackBox  (Fungsional) 
  1. Dilakukan oleh penguji Independen.
  2. Melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada desain software sesuai standar dan reaksi apabila terdapat celah-celah bug/vulnerabilitas pada program aplikasi tersebut setelah dilakukan white box testing. 
  3. Dilakukan setelah white box testing.

Manajemen Industri Bagian III

ANALISA EKONOMI UNTUK PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DALAM PRODUKSI


Dalam sistem produksi, fungsi dan peran yang harus dijalankan oleh manajer adalah mengambil keputusan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan alternatif-alternatif tindakan yang harus dilaksanakan oleh proses produksi. Walaupun banyak kesulitan dan kendala yang harus dihadapi, manajemen tidak bisa tidak harus melakukan studi, analisis, evaluasi dan dilanjutkan dengan pengambilan keputusan. Setiap permasalahan yang dihadapi dan harus dipecahkan, terlebih dahulu harus dianalisis dan dikembangkan alternatif-altematif kelayakannya, baik secara teknis maupun ekonomis, untuk kemudian diputuskan yang paling layak untuk dipilih. 
Pengambilan keputusan seharusnya selalu diawali dengan analisis kelayakan teknis, untuk kemudian dilanjutkan dengan analisis kelayakan ekonominya. Permasalahan yang berkaitan dengan aspek teknis merupakan pembahasan yang lebih menitik-beratkan pada fungsi operasional (performans)/engineering (umumnya berupa “hardware”). 


Siklus Aliran Uang (Cash Flow) Dalam Proses Produksi

Proses produksi selalu digambarkan sebagai proses perubahan bentuk (transformasi) dari bahan baku menjadi produk jadi, bisa pula digambarkan dalam bentuk aliran uang (Cash Flow).


Klasifikasi dan Struktur Biaya Produksi

Analisa ekonomi dalam sebuah engineering proposal akan memfokuskan pada analisa biaya (costs analysis) yang harus dikeluarkan. Pemilihan alternatif ditekankan pada proposal/rancangan yang bisa memberikan biaya yang paling ekonomis, dengan catatan disini aspek teknis ataupun fungsional dari masing-masing alternatif tersebut relatif sama.
Untuk memperjelas biaya-biaya yang harus dikeluarkan dalam kegiatan produksi, berikut dijelaskan beberapa jenis biaya yang umum dijumpai:
  • Biaya Awal dan Operasional
    Biaya awal (first cost) adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan pada awal sebelum kegiatan produksi diselenggarakan. Biaya awal ini biasanya akan dipergunakan untuk pembelian mesin (fasilitas produksi), instalasi, gedung dan sebagainya.
  • Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung
    Biaya langsung (direct costs) adalah biaya yang bisa diidentifikasi secara langsung dengan suatu proses produksi tertentu atau produk keluaran (production output) yang dihasilkan. Sebagai contoh disini meliputi biaya-biaya material langsung, komponen, tenaga kerja langsung dan sebagainya. Sedangkan biaya tidak langsung (indirect costs) dalam hal ini tidak dapat diidentifikasikan dengan proses ataupun output produk tertentu. Biaya yang harus dikeluarkan untuk penerangan, AC, telepon, indirect material/labor, dan sebagainya.
  • Biaya Tetap dan Biaya Tidak Tetap (Variabel)
    Dalam berbagai kasus pengambilan keputusan dengan memperhatikan biaya sebagai salah satu tolok-ukurnya, seringkali keputusan tersebut akan didasarkan pada volume produksi yang harus dipenuhi dalam suatu periode tertentu. Berkaitan dengan analisis ini perlu dikenal dan diidentifikasikan apa yang disebut dengan biaya tetap (fixed costs) dan biaya tidak tetap/variable (variable costs).

Penyusutan Nilai Ekonomis Suatu Aset (Depreciation)

Secara definitif penyusutan/depresiasi bisa dinyatakan sebagai berkurangnya nilai (value) dari suatu “physical assets” seperti mesin, peralatan produksi, bangunan pabrik, dan lain-lain dengan bertambahnya unsur pemakaian aset tersebut. Dalam hal ini, penyusutan bisa diklasifikasikan dalam bentuk:

  • Penyusutan fisik (physical depreciation)
  • Penyusutan fungsi kerja (functional depreciation)
  • Penyusutan nilai ekonomis/akuntansi (accounting depreciation)
Penyusutan fisik diartikan sebagai berkurangnya bentuk, ukuran, ataupun dimensi fisik dari aset karena pemakaian. Dampak dari penyusutan fisik ini akan bisa menyebabkan penurunan kemampuan, ataupun fungsi kerja dari asset tersebut.
Untuk menetapkan besarnya biaya depresiasi, ada 4 (empat) metoda yang umum diaplikasikan yaitu:
  • Metoda penyusunan garis lurus (straight-line depreciation method).
    Metode ini memberikan kemungkinan untuk menyusutkan nilai suatu assets pada laju yang konstan selama periode penyusutan berlangsung. 
  • Metoda penyusutan jumlah-digit-tahun (sum-of-the-year digits depreciation method).
    Metode ini akan menghitung besarnya biaya penyusutan (depresiasi) pada satu tahun tertentu berdasarkan rasio digit tahun yang bersangkutan dengan jumlah digit tahun-tahun dimana periode depresiasi berlaku. Metode SOYD akan memberikan kemungkinan nilai suatu asset akan terus berkurang pada laju pengurangan tertentu. 
  • Metoda penyusutan keseimbangan menurun (declining balance depreciation method).
    Metode DB ini akan menghasilkan biaya depresiasi dalam jumlah besar pada tahun-tahun awal dan selanjutnya menurun cepat pada periode tahun berikutya. F
  • Metoda penyusutan dana berkurang (sinking-fund depreciation method).
    Pada metode sinking-fund (SF) ini, nilai suatu asset akan berkurang dengan laju penyusutan yang terus bertambah besar. Dalam metode SF ini adanya bunga (interest) bank akan ikut dipertimbangkan sebagai konsekuens adanya perubahan nilai uang sesuai dengan fungsi waktu (Time Value of Money). Berdasarkan metode SF ini, maka biaya penyusutan setiap tahun adalah jumlah total dari besarnya nilai asset yang ditanamkan dalam “Sinking-Fund” pada akhir tahun dari jumlah bunga yang diperoleh selama tahun asset.
Sebelum perhitungan biaya penyusutan bisa dilaksanakan terlebih dahulu harus bisa diperoleh data yang berlcaitan dengan:

  • Biaya awal (harga + biaya instalasi) dan asset (P).
  • Estimasi nilai jual asset pada tahun ke-N atau lazim disebut sebagai “salvage value” (S).
  • Umur produktif yang menunjukkan lamanya assets tersebut ingin dioperasikan secara ekonomis (N).

Analisa Titik Pulang Pokok (Break Even Analysis)

Analisis Titik Pulang Pokok (B.E. Analysis) merupakan analisis ekonomi yang umum diaplikasikan dalam proses pengambilan keputusan. Dengan analisis ini, maka keputusan mengenai berapa volume produksi harus dibuat agar suatu operasi produksi tetap menguntungkan akan bisa ditetapkan. Analisis dibuat dengan mempertimbangkan unit-unit biaya tetap (fixed costs), biaya variable dan harga (price) per unit produknya Perlu diketahui disini, analisis ini dilaksanakan dengan mengabaikan hal-hal seperti:

  • Kondisi masa yang akan datang yang berkaitan dengan perubahan tingkat kebutuhan yang serba pasti (diasumsikan demand akan konstan).
  • Nilai uang tidak akan berubah seiring dengan periode waktu berjalan (Time Value Of Money). 

Analisa Ekonomi Teknik (Engineering Economics Analysis)

Pertimbangan mengenai alternatif pilihan yang harus diputuskan akan ditinjau dari segi/aspek teknis maupun ekonomis. Aspek ekonomis bersangkut paut dengan investasi (fixed cost) yang dibutuhkan, biaya operasional yang harus dikeluarkan, overhead cost dan lain-lain. Analisa ekonomi teknik (engineering economy analysis) dalam hal ini akan membandingkan perbedaan alternatif-alternatif proyek engineering tadi dalam nilai ekonomisnya yang dinyatakan dalam jumlah uang (cost). Alternatif terbaik dalam memberikan jumlah uang/biaya yang paling kecil (ekonomis).

  • Prosedur evaluasi dan penetapan alternatif proyek teknik dan permasalahannya
  • Konsep bunga pinjaman
    Istilah bunga (interest) bisa diartikan sebagai “the rent paid for the use of money” atau diterjemahkan sebagai nilai sewa terhadap peminjaman sejumlah uang untuk suatu waktu tertentu.
  • Macam-macam interest dan metoda aplikasinya.
    Interest rate umumnya selalu dinyatakan per tahun, terkecuali ada ketetapan lain, bilamana dinyatakan:
    i = 18 % per tahun
    i = 1,5 % per bulan
    i = 4,5 % per tri wulan
    i = 9 % per 1/2 tahun

Perubahan nilai uang karena waktu dan hubungannya dengan interest rate

Uang akan memiliki interest rate tertentu bilamana ditanamkan dalam periode waktu tertentu (1 tahun). Hubungan antara interest dan waktu ini akan membawa pada konsep perubahan nilai uang dalam suatu wak tertentu. Disini nilai uang akan berubah menurut fungsi waktunya, sebab bilamana sejumlah uang dipinjam untuk jangka waktu tertentu, maka jumlah yang harus dibayarkan kembali selanjutnya lebih besar dari jumlah yang telah dipinjam tersebut.


Macam-macam interest dan metoda aplikasinya

Besarnya bunga yang harus dibayarkan pada prinsipnya akan tergantung pada 3 hal:

  • Lama waktu/periode peminjaman (n)
  • Besarnya interest rate yang ditetapkan ( i %)
  • Metode penetapan interest yang diaplikasikan yaitu antara lain metode in interest sederhana (single interest) dan metode interest digabungkan (Compound Interest).

Nominal dan effective interest rate

Banyak transaksi pinjaman uang yang menghitung atau membebani dengan interest rate lebih dan sekali dalam satu tahun, sebagai contoh interest terhadap deposito yang disimpan dalam suatu bank dihitung dan ditambahkan dalam deposito balance sebanyak 4 kali pertahun. Hal ini disebut sebagai “Interest Compounded”. Demikian pula ada yang dibayarkan setiap 6 bulan bahkan ada pula yang diberikan perbulan, perhari, dan sebagainya.
Suatu interest rate sebesar 1,5% perbulan sering kali pula dianggap sama besarnya dengan 18% pertahun, lebih tepat lagi hal ini digambarkan sebagai “nominal interest rate” 18% pertahun yang merupakan penggabungan dari interest rate 1,5% perbulan tadi.



PENGENDALIAN KUALITAS DAN
RELIABILITAS PRODUK


Definisi dan Konsep Pengendalian Kualitas

Secara definitif yang dimaksudkan dengan kualitas atau mutu suatu produk/jasa adalah derajat/tingkatan dimana produk atau jasa tersebut mampu memuaskan keinginan dari konsumer (fitness for use atau tailor made). Pemakai produk/jasa dalam hal ini bisa pula diklasifikasikan menurut:

  • Manufacturer: yaitu orang yang akan melaksanakan proses tambahan sebelum suatu produk jadi (finished product) dibuat. Dengan kata lain manufacturer adalah orang yang memakai bahan baku atau bahan setengah jadi untuk menghasilkan produk akhir yang akan dikonsumsikan langsung oleh konsumen. Dalam kacamata manufacturer, maka “fitness for use” akan memiliki arti sebagai kemampuan untuk melaksanakan proses manufacturing dengan:
    Produktivitas kerja (output per input) tinggi
    Low waste, mudah dikerjakan dan waktu yang terbuang rendah.
    Dan lain-lain.
  • Penjual (merchant): yaitu orang yang akan menjual kembali produk yang bersangkutan. Disini dia lebih bertindak sebagai penyaIur, pemasok ataupun pedagang barang-barang yang dihasilkan oleh manufacturer.
  • Maintenance Shop: yaitu orang yang akan menggunakan produk sebagai suku cadang (spare parts) yang diperlukan dalam kegiatan maintenance/repair.Pembeli/Konsumen: yaitu pemakai langsung dari produk atau jasa (biasanya sudah merupakan produk jadi/akhir).

KUALlTAS DESAIN/RANCANGAN (QUALITY OF DESIGN)
Derajat dimana kelas atau kategori dari suatu produk akan mampu memberikan kepuasan pada konsumer secara umum dinyatakan sebagai kualitas rancangan/desain (quality of design). Dua atau lebih produk meskipun memiliki fungsi yang sama, bisa saja memberikan derajat kepuasan yang berbeda karena adanya perbedaan kualitas dalam rancangannya. Sebagai contoh bisa dilihat pada rancangan televisi berwarna dan tidak berwarna.
Kualitas rancangan secara umum akan banyak dipengaruhi oleh ketiga faktor yaitu aplikasi penggunaan, pertimbangan biaya dan kebutuhan/permintaan pasar (market demand). Berdasarkan ketiga faktor tersebut maka didalam merancang suatu produk haruslah dipertimbangkan masak-masak jangan sampai “over design”.


KUALITAS KESESUAIAN/KESAMAAN (QUALlTY OF CONFORMANCE)
Suatu produk-harus dibuat sedemikian rupa sehingga bisa sesuai (conform) dan memenuhi spesifikasi, standar dan kriteria-kriteria standar kerja lainnya yang telah disepakati. Dalam pemakaian nantinya, maka produk tersebut harus pula sesuai dengan fungsi yang telah dirancang sebelumnya.


Proses Evolusi dalam Proses Pengendalian Kualitas

Berikut tahapan proses pengendalian kualitas sejak dilaksanakan dengan metode sederhana yang melibatkan individu sampai dengan metode yang sedikit kompleks dengan melibatkan semua pihak yang ada dalam perusahaan:

  • OPERATOR QUALITY CONTROL (AKHIR ABAD 19)
    Operator secara umum bertanggung-jawab untuk membuat produk, mengecek dan mengendalikan kualitas produk yang dibuatnya itu.
  • FOREMAN QUALITY CONTROL (1904 -1920)
    Mandor (foreman) memiliki tanggung jawab terhadap pelaksanaan pengendalian kualitas dari hasil produk yang dibuat oleh pekerja-pekerja (operator) yang ada dibawah pengawasannya.
  • INSPECTOR QUALITY CONTROL (1921-1939)
    Departemen khusus ini lazim dikenal kemudian sebagai Departement Quality Control atau Quality Assurance dalam struktur organisasi line & functional staff.
  • STATISTICAL QUALITY CONTROL (1940 -1960)
  • KONSEP TOTAL QUALITY CONTROL - TQC (1960 - 1970)
Setiap orang harus terlibat dalam masalah-masalah kualitas produk yang dihasilkan. Masalah kualitas produk bukan hanya tanggung jawab operator, mandor atau departemen pengendalian kualitas saja melainkan merupakan tanggung jawab semua pihak baik level bawah maupun atas.


Keuntungan dan Biaya Pelaksanaan Pengendalian Kualitas

Dengan melaksanakan manajemen kualitas yang sebaik-baiknya, maka banyak keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan dalam hal ini, yaitu antara lain:

  • Menambahkan tingkat efisiensi dan produktivitas kerja
  • Mengurangi kehilangan-kehilangan (losses) dalam proses kerja yang dilakukan seperti mengurangi waste product atau menghilangkan waktu-waktu yang tidak produktif.
  • Menekan biaya dan save money.
  • Menjaga agar penjualan (sales) akan tetap meningkat sehingga profit tetap diperoleh (meningkatkan potensii daya saing).
  • Menambah reliabilitas produk yang dihasilkan.
  • Memperbaiki moral pekerja tetap tinggi.
  • Dan lain-lain.

Analisa Statistik dalam Pengendalian Kualitas

Metode dasar untuk pelaksanaan pengendalian kualitas adalah penggunaan metode statistika yang berupa:

  • Bagan Pengendalian (control chart)
  • Inspeksi berdasarkan sampling
Metode statistika tidak dapat dijalankan tanpa adanya data, dengan demikian data merupakan unsur yang penting didalam pelaksanaan pengendalian kualitas. Fakta yang ada haruslah dapat dicari dan dituangkan dalam bentuk data, karena itu data yang diperoleh harus teliti apakah:

  • Dapat mengungkapkan fakta secara lengkap?
  • Sudah sesuai dengan fakta yang sebenarnya?
MAKSUD DAN TUJUAN PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data akan memiliki kegunaan antara lain:

  • Alat untuk memahami situasi nyata yang sebenarnya.
  • Alat untuk menganalisa keadaan nyata dan permasalahan yang ada.
  • Alat untuk mengendalikan proses atau pekerjaan.
  • Alat untuk pengambilan keputusan.
  • Alat untuk membuat rencana atau perbaikan.

MACAM-MACAM DATA

Data yang diperlukan untuk aktivitas pengendalian mutu pada umumnya bisa diklasifikasikan sebagai:

  • Data hasil pengukuran (measurement data)
    Kadang-kadang disebut sebagai continuous data atau variabel data.
    Contoh: panjang, berat, waktu, dan lain-lain.
  • Data hasil perhitungan (countable data)
    Contoh: jumlah produk cacat, jumlah kesalahan kerja yang dibuat, dan lain-lain.
    Data produk atau hasil kerja disini biasanya dikategorikan sebagai baik atau cacat (atribut data).

Pengenalan Singkat tentang Metode Teknik Pengendalian Kualitas

Lembar Isian (Check Sheet)
Lembar isian merupakan alat bantu untuk memudahkan proses pengumpulan data. Bentuk dan isinya disesuaikan dengan kebutuhan maupun kondisi kerja yang ada. Didalam pengumpulan data maka data yang diambil harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan analisis. Ada beberapa jenis lembar isian yang dikenal dan umum dipergunakan untuk keperluan pengumpulan data, yaitu antara lain:

  • Production Process Distribution Check Sheet
    Lembar isian jenis ini dipergunakan untuk mengumpulkan data yang berasal dari proses produksi atau proses kerja lainnya. Out-put kerja sesuai dengan klasifikasi yang telah ditetapkan untuk dimasukkan dalam lembar kerja, sehingga akhirnya secara langsung akan dapat diperoleh pola distribusi yang terjadi.
  • Defective Check Sheet
    Untuk mengurangi jumlah kesalahan atau cacat yang ada dalam suatu proses kerja, maka terlebih dahulu harus mampu mengidentifikasikan macam kesalahan-kesalahan dalam hal ini bisa diklasifikasikan sebagai hasil kerja yang tidak berkualitas yang ada dan prosentasenya.
  • Defect Location Check Sheet
    Ini adalah sejenis lembar pengecekan dimana gambar sketsa dari benda kerja akan disertakan sehingga lokasi cacat yang terjadi bisa segera diidentifikasi.
  • Defective Cause Check Sheet
    Check sheet ini dipergunakan untuk menganalisa sebab-sebab terjadinya kesalahan dari suatu output kerja. Data yang berkaitan dengan faktor penyebab maupun faktor akibat (jenis/macam kesalahan) akan diatur sedemikian rupa sehingga hubungan sebab-akibat akan menjadi jelas.
  • Check Up Conformation Check Sheet
    Penggunaan check sheet ini pada umumnya lebih menitik-beratkan pada karakteristik kualitas atau cacat-cacat yang terjadi. Sheet disini akan berupa suatu check list yang akan dipergunakan untuk melaksanakan semacam general check up pada akhir proses kerja.
  • Work Sampling Check Sheet
    Sampling kerja adalah suatu metode untuk menganalisa waktu kerja. Dengan berasumsi bahwa idle time dengan alasan apapun merupakan non-quality working time, maka dengan metode sampling kerja ini kita akan dapat menentukan proporsi penggunaan waktu kerja sehari-harinya.

Diagram Sebab-Akibat (Cause and Effect Diagram)

Diagram ini berguna untuk menganalisa dan menemukan faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan didalam menentukan karakteristik kualitas out-put kerja. Disamping juga untuk mencari penyebab-penyebab yang sesungguhnya dari suatu masalah.
Ada 4 (empat) prinsip sumbang saran yang bisa diperhatikan yaitu:

  • Jangan melarang seseorang untuk berbicara.
  • Jangan mengkritik pendapat orang lain.
  • Semakin banyak pendapat, maka hasil akhir akan semakin baik.
  • Ambillah manfaat dari ide atau pendapat orang lain.
Untuk mencari faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan kualitas hasil kerja, maka orang akan selalu mendapatkan bahwa ada 5 (lima) faktor penyebab utama yang signifikan yang perlu diperhatikan, yaitu:

  • Manusia (man).
  • Metode kerja (work-method).
  • Mesin atau peralatan kerja lainnya (machine/equipment).
  • Bahan-bahan baku (raw materials).
  • Lingkungan keria (work environment).

Diagram sebab-akibat ini sangat bermanfaat untuk mencari faktor-faktor penyebab sedetail-detailnya (uncountable) dan mencari hubungannya dengan penyimpangan kualitas kerja yang ditimbulkannya.

Pareto Diagram
Diagram Pareto dibuat untuk menemukan masalah atau penyebab yang merupakan kunci dalam penyelesaian masalah dan perbandingan terhadap keseluruhan. Dengan mengetahui penyebab-penyebab yang dominan yang seharusnya pertama kali diatasi, maka kita akan bisa menetapkan prioritas perbaikan.

Diagram Pencar (Scatter Diagram)
Diagram pencar (Scatter Diagram) dipakai untuk melihat korelasi (hubungan) dari suatu faktor penyebab yang berkesinambungan terhadap faktor lain. Dalam hal ini faktor yang lain tersebut adalah merupakan “karakteristik hasil kerja”.


Hal-hal yang Mempengaruhi dan Mencakup Cara Pencapaian Reliabilitas Suatu Produk/Equipment

  • HAMBATAN DAN KESULITAN
    Banyak hambatan-hambatan dan kesulitan-kesulitan yang dijumpai untuk mendapatkan reliabilitas yang tinggi dari suatu produk atau equipment.
  • ESTIMASI
    Beberapa perubahan, penyederhanaan, pengurangan parts atau komponen lain dari desain produk yang akan dibuat.
  • REDUNDANCY
    Adalah suatu teknik yang diharapkan akan dapat mengeliminir resiko-resiko yang disebabkan adanya high-failure rate concentration.PARTS ENGINEERING
Reliabilitas suatu sistem pada dasarnya akan banyak bergantung pada derajat reliabilitas dari komponen- komponen (parts) yang membentuknya.

  • FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN (ENVIRONMENT)
    Environmental testing banyak dilakukan orang dengan alasan:
    -  Customer selalu menghendaki bahwa equipment yang dibeli dapat berfungsi secara baik sepanjang masa kerjanya.
    -  Perubahan-perubahan atau modifikasi (demikian juga proses maintenance nantinya) apabila produk sudah terlanjur dipasarkan akan sangat mahal disamping akan memakan waktu tersendiri.
  • ANALISA KESALAHAN
    Untuk membantu pembuatan suatu desain produk perlu dilakukan suatu studi analisa terhadap kesalahan data yang dijumpai pada saat pembuatan, testing, dan feedback dari kustomer langsung, yang berguna untuk:
    -  Memberi tindakan yang bersifat korektif.
    -  Mendeteksi tempat-tempat yang memiliki high-failure rate concentration.
    -  Memberikan jalan keluar dengan teknik redudancy.
    -  Beberapa tindakan “penyelamatan” lainnya.


PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI


Perencanaan dan Pengendalian Kerja Sebagai Fungsi Pokok Manajemen

Perencanaan (yang biasanya akan didahului dengan aktivitas peramalan), pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan (yang diikuti dengan proses pengarahan, pemberian motivasi, dan lain-lain), dan pengawasan merupakan fungsi-fungsi dasar/pokok dari proses manajemen industri. 


Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Perencanaan dan pengendalian produksi diterjemahkan dari istilah Production Planning and Control merupakan aktivitas manajemen produksi/industri yang bertujuan untuk merencanakan dan mengendalikan aliran material (khususnya bahan bnku) yang masuk, melalui berbagai tahapan proses, dan kemudian keluar dari pabrik.


Peramalan Kebutuhan (Forecasting Demand)

Peramalan adalah suatu upaya untuk memperoleh gambaran mengenai apa yang akan terjadi di masa mendatang. Dalam hal ini gambaran mengenai masa depan tersebut akan menjadi dasar didalam membuat perencanaan. Pengetahuan tentang masa depan juga akan memberikan arah kepada perencana kegiatan produksi untuk mengantisipasikan keadaan dimana hasil perencanaan itu akan berfungsi untuk menentukan target sasaran yang realistic yangharus dicapai.
Dalam peramalan masa depan, ada beberapa metoda (teknik) yang bisa diaplikasikan. Untuk maksud ini, metoda peramalan dapat diklasifikasikan sebagai:

  • Metoda peramalan subyektif/prediktif
    Metoda ini umum diaplikasikan dalam kondisi keterbatasan waktu dan tidak adanya data historis yang tersedia dan cukup banyak jumlahnya untuk melakukan peramalan kondisi yang akan datang.
  • Metoda peramalan sebab-akibat
    Metoda ini terutama sekali baik diapliklasikan untuk meramalkan kejadian-kejadian yang berlangsung dalam jangka waktu pendek dan/atau jangka waktu menengah
  • Metoda peramalan kuadrat terkecil
    Metoda peramalan ini didasarkan pada pernyataan bahwa kondisi-kondisi masa yang akan datang akan sangat tergantung dan ditentukan oleh apa-apa yang terjadi di masa lampau dan/atau masa kini.

Perencanaan Kegiatan

Perencanaan meliputi penetapan keputusan mengenai apa (what) yang diharapkan untuk dikeriakan, kapan (when) hal tersebut akan dikerjakan, siapa (who) yang akan melaksanakannya, dan bagaimana (how) sasaran tujuan akan dicapai. Tidak adanya perencanaan dalam suatu kegiatan bisa diibaratkan sebagai kapal yang berlayar di samudera luas tanpa arah tujuan yang jelas. Bergerak hanya mengikuti kemana arah angin akan bertiup. Perencanaan kegiatan merupakan fungsi dasar penting yang harus dilakukan manajemen dengan beberapa alasan sebagai berikut:

  • Perencanaan memberikan dasar/landasaan dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kelancaran pelaksanaan kegiatan kerja
  • Perencanaan akan memiliki kaitan erat dengan fungsi koordinasi, karena salah satu aspek dari perencanaan adalah menuju kearah penggolongan seluruh fungsi-fungsi kegiatan agar memiliki sasaran dan target tujuan yang sama.
  • Perencanaan yang berhubungan erat dengan fungsi pengawasan/pengendalian (control). Hal yang mendasar mengenai fungsi pengendalian akan meliputi proses pengukuran dan mencocokkan hasil kegiatan dengan standard-standard yang dibuat.
  • Perencanaan akan sangat penting karena hal ini bisa memberikan pengaruh terhadap efisiensi dan moral kerja.

Perencanaan Agregat

Perencanaan agregat bertujuan untuk membuat perencanaan produksi untuk memenuhi permintaan (demand) berdasarkan kapasitas produksi yang sesuai. Perencanaan produksi secara sederhana bisa dibuat manakala laju perrnintaan cenderung tetap, tidak berfluktuasi atau konstan.
Metode perencanaan produksi dipilih berdasarkan faktor:

  • External, yaitu tergantung dari tipikal permintaan (pasar) yang dilayani, struktur ekonomi, dan lain-lain; dan
  • Internal, yaitu berdasarkan potensi sumber daya yang dimilikinya.
Selain itu perencanaan juga bisa dibuat berdasarkan periode waktu yang ingin dicakup, seperti:

  • Perencanaan jangka panjang (long-term planning) yang biasanya diaplikasikan untuk hal-hal yang bersifat strategis,
  • Perencanaan jangka menengah yang biasanya diaplikasikan untuk periode waktu 1 tahunan; dan
  • Perencanaan jangka pendek (short-term planning) yang biasanya diaplikasikan untuk aktivitas operasional yang bersifat taktikal.

Pengendalian Persediaan (Inventory Control)

Persediaan merupakan “timbunan” barang (bahan baku, komponen, produk setengah jadi, atau produk akhir, dan lain-lain) yang secara sengaja disimpan sebagai cadangan untuk menghadapi kelangkaan pada saat proses produksi sedang berlangsung.
Persediaan barang akan berkaitan erat dengan permintaan/kebutuhan dan kapasitas produksi terpasang. Hal ini dapat ditunjukkan dengan berbrgai kemungkinan seperti berikut:

  • Bilamana D = Q. maka akan tercapai kondisi produksi ideal.
  • Bilamana D > Q maka akan diperlukan persediaan (inventori) atau stock barang untuk mengantisipasi kelangkaan.
  • Bilamana D < Q. maka akan terjadi kondisi idle (menganggur) dari fasilitas produksi terpasangnya.
Di sini D adalah permintaan/kebutuhan akan barang pada suatu periode waktu tertentu, sedangkan Q adalah kapasitas produksi terpasangnya. Kondisi ideal (D = Q) pada kenyataannya akan sulit untuk dijumpai, sebaliknya kondisi dimana D > Q atau D < Q akan lebih sering dijumpai dalam proses produksi sehari-harinya.
Untuk melakukan perencanaan dan pengendalian persediaan, maka terlebih dahulu harus diketahui komponen-komponen biaya yang akan dijadikan dasar perhitungannya, antara lain:

  • Biaya pemesanan, yaitu semua biaya yang meliputi biaya administrasi untuk pembelian/pemesanan kepada pemasok (supplier/vendor) dari luar, atau penggantian stok material yang dipakai untuk kegiatan produksi (setting-up).
  • Biaya penyiapan, yang meliputi biaya untuk membuat/memproduksi sendiri produk maupun komponen yang diperlukan.
  • Biaya kelangkaan, yaitu biaya yang harus dikeluarkan sebagai konsekuensi kekurangan atau kelangkaan persediaan.
  • Biaya persediaan, yang terdiri dari biaya seperti untuk interests, sewa gudang, asuransi, pemeliharaan/perawatan; dan tentu saja biaya pembelian barang yang akan tergantung pada harga barang itu sendiri.
  • Biaya (harga) material, yaitu merupakan material per unit yang harus dipesan/dibeli dalam jumlah tertentu sebagai konsekuensi dalam perencanaan persediaan.